Mulai dari sebelum PILEG hingga menjelang PILPRES, jagat maya Indonesia disibukkan dengan hiruk pikuk pemberitaan tentang politik, lebih heboh dibandingkan pemberitaan mainstream di jagat nyata. Berita bohong(hoax), black campaign, dan seabreg informasi sampah terkait politik lalu lalang di media sosial tak terkecuali Kompasiana.
Di Kompasiana yang katanya merupakan media jurnalis warga yang intelek ternyata kita dapati sebagian penulis2nya tak beretika dan hanya menghasilkan tulisan-tulisan sampah yang layak dimasukkan ke dalam trash. Tapi heran sebagian besar malah tulisan-tulisan itu menjadi HL dan TA.
Tulisan-tulisan saling serang antar pendukung Capres-Cawapres akhir-akhir ini terus terang membuat perut saya mual. Kemanakah hati nurani saat menulis ? Hanya memuaskan syahwat..Yang penting sumpah serapah dan caci maki untuk lawan. Terus puas ? Tidak, syahwat tidak pernah merasa puas hingga mulut tersumpal tanah dan tubuh terbujur kaku di liang lahat.
Bagaimana jika orang yang Anda caci maki, sumpah serapahi, berita dusta ternyata menjadi pemimpin Anda ? Apa susahnya sih menjadi warga yang baik-baik, tinggal pilih satu diantara 2 pilihan...A atau B, suka ga suka salah satunya nanti akan jadi pemimpin Anda. Suka ga suka ketika anak Anda bertanya siapa Presiden RI periode 2014-2019, Anda harus menjawab yang sebenarnya sekalipun Anda pernah mencaci makinya...
Ahh...bangsa ini tak kan henti dari keterpurukan selama rakyatnya masih ribut dengan masalah pileg dan pilpres. Selama visi misi capres dan cawapres memajukan dan mensejahterakan rakyatnya, apa yang perlu Anda kuatirkan ? Kuatirkan saja diri Anda sendiri ? Kuatirkan saja apa yang telah Anda lakukan untuk keluarga Anda atau negara Anda ?
Sepertinya menjadi Kerajaan lebih nyaman, aman, tenteram dibandingkan republik seperti ini. Tidak perlu ribut suksesi, tak perlu pemilu yang menghamburkan banyak uang...Sungguh tak beradabnya orang Indonesia dapat terlihat ketika gelaran PILEG/PILPRES dan saat berlalu lintas di jalan raya...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H