PENINGKATAN EKONOMI KREATIF
SENI PERTUNJUKAN DI INDUSTRI 4.0
SCHOLASTICA WAHYU PRIBADI
Pada perkembangn Industri 4.0 dewasa ini memiliki perubahan drastis dalam segala aspek industri. Terlebih pada masa pandemic Covid-19 yang merubah sistem dan tatanan pekembangan perekonominan dunia. Tentu saja termasuk Indonesia, saat yang bersamaan new normal atau adaptasi baru, mengharuskan peradaban tertinggal diwajibkan ikut menyesuaikandan mengejar 10 kali lebih cepat melawan ketertinggalan Indonesia dalam pebangunan industri dan juga pola pikir. Dengan pola pikir baru dan penyesuaiaan yang ada membuat kita menjadi setara dan dan se imbang karena semua sistem berubah dimana sistem yang mudah beradaptasi dan membentuk kebiasaan baru akan menguasai zaman-nya.
Tuntutan yang begitu berubah dan juga perkembangan era baru mengharuskan perkembangan mental untuk berevolusi dan bertahan hidup. Kebiasaan-kebiasaan lama yang tidak bisa lagi dikembangkan dalam perputaran roda perekonomian masyarakat harus segera ber revolusi dan juga beradaptasi. Kasus industry 4.0 dimana tenaga manusia berubah menjadi tenaga mesin mengakibatkan penganguran dan PHK pekerja pabrik dan kasar. Namun permasalahan ini tidak dapat di hindari karena zaman sudah berevolusi dan juga berkembang. Cepat atau lambat peradaban zaman pun akan berkembang seiring dengan bertambahnya revolusi teknologi dan juga ilmu pengetahuan.
Jalan terang, peingkatan pola pikir dan tak tergantikan oleh mesin. Ini jawaban paling logis dan masuk akal di zaman industry 4.0 yang menguasai dunia. Bagaimana tidak? Dengan pola adaptasi perkembangan kreativitas manusia adalah proses kreatifitas untuk membedakan produk satu dengan yang lain hingga karya yang diciptaka dapat dinilai baik asset tak terlihat ataupun terlihat. Proses Ekonomi kreatif bagi saya adalah proses perubahan bahan dasar menjadi sebuah karya/produk yang dinilai tidak hanya fungsinya tetapi ruang lingkup. Dibutuhkan.proses kratif untuk mengkombinasikan dan mengkolaborasikan, baik ide, teknologi, bahan, sampai masyarakat untuk menciptakan karya dan produk kreatif. Sehingga produk-produk ini menciptakan perputran perekonomian yang berkelanjutan sehingga proses yang berkelanjutan dan dapat dipertahankan rantai proses. Kolaborasi produk kreatif adalah proses ekonomi kreatif dimana mesin bukan lagi bahan utama melainkan dalam ekonomi kreatif melibatkan beberapa variable yang saling berkesinambungan.
Industri Seni Pertunjukan?
Dewasa ini seni pertunjukan tidak dapat berkembang sendiri masalah pandemik lagi-lagi menjadi masalah yang cukup rumit yang membuat semua orang memiliki keterbatasan. Kemudian pertanyaannya adalah, kanapa tidak bisa sendiri? Produksi pertunjukan di adaptasi baru mewajibkan kolaborasi dan proses kreatifitas yang tinggi agar mampu mendapatkan sumber penghasilan untuk seniman-seniman. Pertama proses produksi membutuhkan subsektor audio video atau film untuk menyebar luaskan, kedua, membutukan design komunikasi visual untuk membuat poster dan proposal menarik untuk dapat mencari investor, donator dan juga penggiat seni pertunjuakan. Ketiga, membutuhkan fesyen untuk desain baju. Ke empat butuh perancang Interior secara 3D untuk mampu menciptakan ruang-ruang digital pertunjukan virtual, dan semua itu di jahit dengan seniman-seniman seni pertunjukan baik music, tari, drama yang mimiliki kreatifitas yang tinggi agar dapat dikolaborasikan dan ditayangkan dengan memiliki nilai dan tujuan yang disepakati.
Seni pertunjukan mampu mendorong subsektor yang lainnya terus berproses secara kreatif untuk tetap melanjutkan perkembangan budaya, seni, kritik, opnini dalam bentuk pertunjukan dan tentunya karya-karya pertunjukan juga akan mampu melekat di hati masyarakat baik ditayangkan dalam bentuk youtube atau platform digital yang lainya. Tujuan utamanya tidak lain tidak bukan untuk turut mengedukasi dan memberikan tayangan hiburan positif dan juga karya sebagai label ekonomi kreatif yang dapat dihasilkan dan di pertanggung jawabkan orisnalitas baik secara HKI dan juga moral. (grimissore)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H