Lihat ke Halaman Asli

Schalke Anindya

Universitas Gadjah Mada

Musim Panen Tidak seperti Biasanya, Ancaman Hama Wereng Coklat Mengganggu Stabilitas Pertanian Padi di Padukuhan Sejati Trukan

Diperbarui: 6 Juni 2024   14:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: Penulis

Padukuhan Sejati Trukan, Kelurahan Sumberarum, Kecamatan Moyudan, menghadapi ancaman serius dari serangan hama wereng, khususnya wereng coklat (Nilaparvata lugens), yang dikenal merusak tanaman padi. Hama ini, yang terkenal dapat berpindah hingga 100 km dan berkembang biak dengan cepat, tidak hanya menghisap cairan dari tanaman tetapi juga menularkan virus tungro yang mematikan. (Dinas Pertanian, 2021)

Mahasiswa KKN-PPM UGM Periode 1 2024 di Kecamatan Moyudan, khususnya di Padukuhan Sejati Trukan, berkesempatan untuk menganalisis peristiwa hama wereng dan bekerja sama dengan regu proteksi Kabupaten Sleman untuk mengadakan sesi edukasi bersama Kelompok Tani Sejati Trukan.

Selain itu, para mahasiswa juga berkesempatan untuk terlibat dalam penyemprotan pestisida kimia untuk mengatasi peristiwa hama wereng ini. 

Sumber Gambar: Penulis

Kelembaban Memacu Perkembangan Hama

Ketua Sub LPMKal (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kalurahan) sekaligus PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) setempat, Pak Sudarto, menyampaikan bahwa hama wereng tidak selalu muncul setiap musim tetapi terutama di musim dengan kelembaban tinggi.

"Kondisi kelembaban yang cukup tinggi memicu perkembangan wereng yang cepat dan banyak," ujar Pak Sudarto, menekankan pentingnya pengamatan yang konstan di sawah.

Petani di Padukuhan Sejati Trukan, yang kebanyakan belajar bertani secara otodidak, sering kali terlambat menyadari serangan wereng. Pengamatan penyakit di sawah yang ada, menurut Pak Sudarto, belum diikuti dengan baik oleh mayoritas petani.

"Banyak dari kita yang tidak menyadari adanya serangan sampai tanaman (padi) sudah mulai menguning, dan pada saat itu biasanya sudah terlambat," ungkap Pak Sudarto.

Walaupun belum pernah terjadi gagal panen 100%, serangan wereng telah menyebabkan penurunan signifikan dalam kualitas dan kuantitas panen. Solusi yang diterapkan meliputi pemotongan dan pembakaran jerami yang terinfeksi untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

Dalam pertemuan komunitas yang diadakan setiap Senin malam, petani saling berbagi informasi terkini dan strategi pengendalian hama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline