Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar
Laa ilaha illallah, wallahu akbar
Allahu akbar walillahi hamdu
JAKARTA - Setelah satu bulan lamanya berpuasa dan khusyuk dalam bulan yang sangat penuh rahmat banyak hal yang bisa dipetik dalam perenungan bathin.
Ramadhan akan berganti Syawal namun yang tak boleh pergi dan berganti adalah nilai-nilai kedekatan kepada Ilahi dan seluruh amalannya.
Ramadhan dengan aktivitas religiusnya justru menjadi daya dorong bagi keluarga besar SCC. Segalanya tetap berjalan normal dan diselesaikan dengan penuh tanggung jawab dan dedikasi penuh. Bahkan di bulan Ramadhan banyak bermunculan inovasi dan gagasan yang lahir melalui beberapa kebijakan kedepan yang diharapkan memiliki manfaat besar bagi masyarakat luas pada umumnya dan para pejuang SCC pada khususnya.
Berkaca dari proklamasi Indonesia yang berlangsung di saat bulan Ramadhan. Tanggal Tepatnya 17 Agustus 1945 jatuh pada tanggal 9 Ramadan 1334 H. Sekelumit cerita heroik terjadi jelang lahirnya Bangsa Indonesia ditengah bulan Ramadhan. Artinya Ramadhan menjadi bulan yang sangat tepat untuk refleksi diri maupun secara organisasi. Semoga SCC akan bisa lebih baik dan lebih berdaya manfaat lagi kedepan usai me-recharge spirit.
Sebulan dalam setahun Ramadhan seperti menjadi pendingin dalam panasnya mesin fikir dan kembali merangkai rangkaian yang keluar dalam rajutan.
Berikut ini salam perpisahan Zainal Abidin Al-Sajjad cicit Nabi Muhammad SAW setiap kali Ramadhan akan berpisah dengannya:
"Wahai Bulan Allah yang agung. Wahai hari raya kekasih Tuhan. Asalamu alaika, wahai waktu-waktu yang menyertai kami dengan penuh kemuliaan. Wahai bulan, detik, jam dan hari-hari kebaikan. Assalamu alaika, wahai bulan yang ketika harapan didekatkan dan amal dihamparkan."
"Salam bagimu wahai Ramadhan, sahabat yang datang membawa kebahagian dan kepergiannya meninggalkan kepedihan. Salam bagimu wahai teman, yang membuat hati menjadi lembut dan dosa berguguran."