Lihat ke Halaman Asli

17 Metode Fundraising (Bag 2 dari 3)

Diperbarui: 24 Juni 2015   21:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

17 Metode Fundraising

[caption id="" align="alignright" width="300" caption="17 Metode Fundraising. Image by MG Zeman"][/caption] Oleh Sigit Budhi Setiawan Memahami dengan baik cara masyarakat menyumbang sama juga mendapatkan kata kunci bagaimana menggalang sumber daya dan dana yang efektif dari masyarakat. Setidaknya 80% pekerjaan penggalangan sumber daya dan dana dari masyarakat telah terlaksana, apabila seorang fundraiser telah berhasil memetakan metode ini, utamanya terhadap donatur potensial mereka. Dalam sesi inspirasi kali ini, kami akan mengkaji berbagai metode orang menyumbangkan sumber daya dan dana mereka untuk memetakan bagaimana sebaiknya menggalang sumber dan dana dari masyarakat secara efektif. Setidaknya terdapat 17 metode menyumbang masyarakat yang dilakukan atas motif agama dan non-keagamaan. Sumbangan tersebut tidak hanya berupa uang tetapi juga natura, tenaga, keahlian, jaringan dan sebagainya. Para donatur ini biasanya menyumbang ketika diminta secara langsung dengan motivasi agama, belas kasihan, solidaritas sosial dan kepercayaan kepada sang peminta atau organisasi peminta. Sebelas  metode pertama dan ketiga dapat dilihat di (bagian 1 dari 3), dan (bagian 3 dari 3 )berikut adalah 6 metode lanjutannya:

6. SMS.SMS merupakan salah satu metode baru yang berkembang pesat sejak jaman ledakan informasi mendunia.  Dalam model SMS ini ada beberapa metode  yang biasa digunakan orang menyumbang atau menggalang dana. Para penyumbang biasanya menggunakan SMS Donation, Ring Back Tone, SMS Vote dan sebagainya untuk memberikan sumbangan dalam bentuk uang, cause related marketing atau sumbangan berupa dukungan. Sedanng dari sisi penggalang, SMS center merupakan cara yang efekif untuk memberikan informasi mengenai program kemaanusiaan yang dijalankan oleh lembaga dan bisa digunakan secara langsung untuk  sumbangan sumberdaya dan dana. 7. Kegiatan agama / tempat ibadah. Bangsa Indonesia bisa dikatakan sebagai  bangsa pemurah  dan juga saleh. Hal tersebut tercermin dari berbagai survei (2000, 2004, dan 2007) yang dilakukan PIRAC. Sebagian besar para penyumbang termotivasi untuk memberikan sumbangannya untuk alasan agama atau kegiatan yang terkait dengan keagamaan. Mereka menyumbang tidak hanya dihari-hari khusus ibadah tetapi juga diberbagai tempat yang menggalang sumbedaya dan dana untuk keperluan agama. Namun tempat ibadah dan dalam kegiatan ibadah lah kebanyakan, para dermawan Indonesia tersebut memberikan sumbangannya.  Maka tidaklah mengherankan jika sumbangan kedermawanan terbesar yang bisa digalang di Indonesia bersumber dari agama. Sebut saja misalnya dari Zakat, Infaq, Sedekah (ZIS) dan Wakaf. Untuk potensi ZIS saja setidaknya telah mencapai 7,5 Trilyun, namun hanya 1-3.6 Trilyun yang telah digalang oleh lembaga kemanusian di Indonesia. Artinya pasar untuk kedermawanan bidang ini masih luas untuk digalang. 8. Kanvasing oor-to-door. Para donatur memiliki kecenderungan untuk memberikan sumbangannya melalui metode ini, mereka didatangi secara langsung secara langsung, terjadwal atau melalui perjanjian pertemuan tertentu. Selain dimotivasi karena permintaan, orang menyumbang melalui metode ini juga dimotivasi karena merasa dibutuhkan dukungannya. 9. Permintaan via surat / e-mail/ sms broadcasting. Permintaan langsung melalui surat cetak atau surat elektronik merupakan salah satu metode menggalang sumber daya dan dana tertua. Permintaan melalui surat ini selain untuk melanggengkan hubungan dengan donatur yang telah menyumbang, menjaga jaringan tetapi juga bisa menggalang donor baru. Seperti metode-metode menggalang dana yang lain, harus dipikirkan pengemasa dan kapan surat ini sebaiknya disampaikan pada donor atau calon donor yang ada. Ada pepatah, sentuhlah hatinya, maka pikiran dan dukungannya menjadi milik anda. 10. Kanvasing publik. Metode ini oleh penyumbang sering dijadikan sebagai penyaluran kedermawanan mereka. Biasanya dalam acara-acara penggalangan sumber daya dan dana yang dilakukan di tempat umum dengan sasaran masyarakat, para donatur bisa mengerti dan mengenal berbagai kegiatan yang bisa mereka dukung atau bantu intervensinya. Bentuknya dukungan sumber daya dan dana bisa berupa uang, pembelian barang atau kerelawanan. 11. Kegiatan amal. Kegiatan amal yang dilakukan oleh individu, lembaga sosial dan lembaga agama merupakan salah satu metode masayrakat memberikan sumbangannya. Selain bentuk sosialita, mereka juga terketuk untuk memberi komitmen kehidupan yang lebih baik untuk semua orang. Kegiatan amal yang biasa diadakan misalnya adalah bazaar, bhakti sosial dan sebagainya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline