Lihat ke Halaman Asli

Sampai Kapan Bisa Tertawa

Diperbarui: 24 Juni 2015   08:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1377758876913002034

Sampai kapan?

Orang-orang yang menulis kepalsuan di keningnya,

Menggerogoti kemaluan zaman,

Membonsai kesejahteraan, beternak ketidakadilan.

Sampai dimana?

Tawa menemani pembodohan.

Melacur keluhuran rasa,

Merekayasa senyuman awan kelabu

Demi apa ?

Engkau sanggup melukis senyum,

Meski kau sadari kau terluka.

Meski engkau merasa kau tersakiti.

Karena mengapa ?

Kau masih tetap berlalu.

Meski saudaramu bersimbah darah.

Meski sahabatmu kini tanpa arah.

Lalu bagaimana?

Aku mengingatkanmu.

Bagaimana aku memohon.

Darah kita sama merah, tulang kita sama putih.

Berikan aku sedikit hidup.

Agar kita tidak terpisah.

Kayamu melayang,

Miskinku terkubur.

Dengan siapa?

Bangsaku memohon.

Jika kakinya terkilir.

Jika mahkotanya layu, kalau bukan kamu.

(gambar diperoleh dari google search. nahimunkar.com)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline