Lihat ke Halaman Asli

Simalakama Apple, Akhirnya Digugat!

Diperbarui: 24 Juni 2015   06:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buat orang Amerika mungkin tidak mengenal apa yang disebut SIMALAKAMA.

Beberapa waktu lalu Apple dengan ganasnya menggugat berbagai produk Smartphone buatan Samsung, hampir semua tipe/ model dinilai mengandung pelanggaran Hak Cipta. Maka Apple bukan cuma menggugat Samsung di pengadilan Amerika, tetapi juga Eropa, bahkan di kandangnya Samsung, Korea Selatan. Tetapi hanya sedikit negara yang mengabulkan tuntutan Apple. Bahkan di Inggris Apple kena batunya, karena berujung pada hukuman Pengadilan bahwa Apple diharuskan membayar pengacara Samsung.

Kini, muncul kasus gugatan baru, tapi bukan oleh Apple ke Samsung, tetapi dari pelanggan Apple sendiri. Adalah Mark Menacher, warga Poway, California, Amerika Serikat, yang melayangkan gugatannya ke CEO Apple Tim Cook, karena merasa Apple telah ‘memaksa’ dirinya untuk menginstal iOS 7 terbaru di dalam perangkatnya, yang menurutnya tidak memuaskan, alias lebih buruk dari versi sebelumnya. Melalui Pengadilan di San Diego ia menuntut Apple menghapus kebijakan tersebut.

"Apple mengabaikan preferensi pelanggan dalam kaitannya dengan iOS7 ini seperti premanisme perusahaan," kata Menacher (Dikutip dari cnet, Senin, 21 Oktober 2013). Dan tidak hanya persoalan teknis tersebut yang menjadi ketidakpuasannya, tetapi ia juga mengkritik gaya pendekatan CEO Apple itu dengan pendahulunya, Steve Jobs.

"Steve Jobs sangat tegas kepada karyawan perusahaan dalam mencapai kepuasan konsumen, tapi Tim Cook ternyata memupuk budaya yang tidak tepat dalam memberikan kepuasan kepada konsumen untuk mengejar keuntungan perusahaan. Ini adalah kebijakan yang akan gagal pada akhirnya," tandasnya.

Kebiasaan Apple yang sering menggugat kompetitornya sepertinya menjadi senjata makan tuan.
---


---




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline