Lihat ke Halaman Asli

Sayyid Yusuf Aidid

Dosen Pendidikan Agama Islam Universitas Indonesia dan PNJ

Maulid Nabi Muhammad sebagai Ajang Silaturahmi antara Ulama

Diperbarui: 10 Oktober 2023   15:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi 

Maulid Nabi Muhammad SAW, adalah acara yang menjadi tradisi umat muslim selama Rabiul Awal. Bahkan perayaan acara tersebut ada sampai sebelum datangnya bulan Ramadhan. Tentu dalam acara tersebut adalah ekspresi kecintaan umat muslim atas kelahiran Nabi Muhammad pada 12 Rabiul Awal. Sosok yang membawa masa kegemilangan dari masa kegelapan. Kegemilangan tersebut berupa syariat yang dibawanya sehingga manusia mempunyai hukum sebagai solusi  dari permasalahan yang ada di dunia.

            Kemeriahan maulid Nabi Muhammad sangat terasa pula di Indonesia. Di Majelis taklim, perumahan, mushola-mushola, dan di masjid-masjid mengadakan hari kelahiran sosok manusia yang mulia. Ada yang mengadakan acara tersebut bertepatan dengan subuh berjamaah, ada yang mengadakannya setelah shalat zuhur, ada yang melaksanakannya setelah shalat ashar, dan ada yang melangsungkannya pada malam hari.

            Masyarakat biasanya saling membantu dalam menyiapkan acara maulid Nabi dengan baik. Ada yang membantu secara finansial, ada yang membantu tenaga, dan ada yang membantu saran untuk telaksananya kegiatan tahunan tersebut. Bahkan saya pernah berbicara dengan salah seorang tokoh Betawi Tebet di tahun 2013 yaitu H. Husein, ia bertutur, “Kalau orang Betawi dulu nyelenggarain maulid Nabi Muhammad tiap-tiap rumah bawa makanannye masing-masing, ga ada tuh ngeberatin tuan rumah.” Sehingga tutur kata tersebut mengandung makna kebersamaan antar tetangga.

            Di sisi lain, acara kelahiran Nabi Muhammad tersebut sebagai media silaturrahmi antar alim ulama. Tentu jika kita mengumpulkan para ulama selain di bulan Rabiul Awal itu sulit. Sebab ada kesibukan masing-masing dari mereka, ada yang mengajar, ada yang menulis narasi keislaman, bahkan ada yang bekerja dan berdagang untuk memenuhi kehidupannya.

            Biasanya dalam pertemuan para orang shalih di acara Maulid Nabi Muhammad juga sebagai pelepas rindu mereka. Ada yang bercerita tentang masa silamnya dalam mengenyam pendidikan, ada yang menceritakan teladan gurunya dalam mendidik, dan bertutur tentang kehidupan lalunya sebagai kenangan yang tidak pernah terlupakan. Terkadang mereka menghabiskan duduk lama hanya sekedar berbagi cerita dan pengetahuan yang dimiliki satu sama lain.

            Tentu kehadiran guru-guru agama di dalam acara maulid Nabi Muhammad adalah keistimewaan tersendiri. Pasalnya, para juru dakwah tersebut diminta untuk menyampaikan nasehat-nasehat agama sebagai penyejuk hati orang-orang yang datang ke acara mulia tersebut. Biasanya yang disampaikan seputar kehidupan nabi Muhammad sebagai kehidupan yang penuh kemuliaan. Kemuliaan dalam bertutur, kemuliaan dalam berbuat, kemuliaan dalam bertindak dan memutuskan suatu perkara. Sehingga orang-orang yang hadir pada acara tersebut akan menerapkan kehidupan nabawiyah di rumahnya masing-masing.

             Beriring jalannya waktu, acara miladnya Nabi Muhammad masih eksis di Indonesia . Bisa dikatakan acara tersebut tak lekang dimakan zaman. Pasalnya acara tersebut dilantunkan ayat-ayat suci al-quran, dibacakan shalawat, dan dihadirkan para penceramah untuk memberikan pencerahan kepada para undangan yang datang. Oleh karena itu acara tersebut adalah tradisi yang melekat pada umat muslim di Indonesia.

           

           

           




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline