Hidup manusia itu tanpa terlepas dari aktivitas. Aktivitas terbagi dua yaitu aktivitas jasmani dan aktivitas ruhani. Aktivitas jasmani tersebut berkaitan dengan fisik; bekerja, belajar, berfikir, makan, minum, dan mencari kenyamanan dengan caranya sendiri. Tentu aktivitas ini bertumpu pada energi, implikasinya manusia membutuhkan untuk istirahat setelah aktivitas tersebut.
Aktivitas jasmani butuh hiburan, kalau zaman now membahasakannya yaitu dengan healing. Healing tersebut bisa bertamasya, jalan-jalan, reunian, dan melepas kejenuhan dengan hoby. Apabila kegiatan tersebut dilakukan maka akan timbul semangat yang baru berupa motivasi dalam melakukan rutinitas secara efektif.
Di sisi lain, manusia secara sadar yaitu melakukan aktivitas ruhani. Aktivitas ruhani ini berkaitan dengan merasakan sesuatu atas segala hal yang diterima. Hal itu antara lain suka, bahagia, gembira, kecewa, dan sedih. Tentu aktivitas tersebut pun butuh refreshing. Beberapa aktivitas ruhani tersebut ada yang positif dan ada yang negatif. Tentu untuk memiliki aktivitas ruhani yang positif, perlunya healing ruhani.
Healing ruhani yaitu memberikan hiburan kepada ruh melalui asupan dzikrullah. Memang asupan tersebut tidak terlihat oleh kasat mata. Akan tetapi ketika manusia berzikir, menyebut nama Allah pada lisannya maka terasa hati menjadi tenang dan tentram. Ketenangan tersebut akan berdampak pada ketenangan dalam menghadapi masalah. Tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan dalam menyelesaikan problematika.
Shalawat kepada Rasulullah juga termasuk healing ruhani. Rasulullah Saw bersabda, "Barangsiapa dari umatku yang bershalawat kepadaku sekali maka ia akan mendapatkan sepuluh kebaikan." Kebaikan tersebut yaitu menghilangkan keburukan-keburukan. Selain itu kebiakan tersebut membawa maslahat bagi hati. Hati menjadi tenang dan nyaman dengan bilangan lafadz shalawat tersebut. Sebab shalawat yang diucapkan pasti dijawab oleh Rasulullah.
Namun ada healing jasmani dan ruhani yang bersamaan, healing tersebut yaitu berziarah makam para wali-wali Allah. Maka sebagian muslim yang sedang gelisah dan suntuk melakukan ziarah ke orang-orang shalihin. Sebagaimana Syekh Ibnu al-Qayyim al-Jauziyah berkata, "Berziarah ke wali-wali Allah akan melembutkan hati." Ziarah tersebut tentu baik berkunjung kepada orang-orang shalihin yang masih hidup maupun mendatangi pusara makam orang-orang shalihin yang telah wafat.
Berziarah ke makam-makam para shalihin ini menjadi trend yang postitif, bahkan menjadi tour ziarah religi. Tujuan utama umat muslim di Indonesia biasanya ke makam Wali Songo. Mengapa tempat-tempat tersebut menjadi tujuan utama. Sebab para wali tersebut yang telah menyebarkan agama Islam ke Indonesia dengan damai. Selain itu orang-orang yang berziarah, akan mendapatkan dan memetik ibrah dari perjuangan mereka. Perjuangan waktu, perjuangan tenaga, perjuangan pikiran, perjuangan jasmaniyah, dan perjuangan bathiniyah adalah pengorbanan yang menyebabkan mereka mempunyai kekharismatikan di mata orang banyak dan dunia.
Tentu dalam berziarah kepada makam orang-orang shalih perlu adab. Adab-adab tersebut yaitu membersihkan hati sebelum berziarah, berwudhu, mengucapkan salam ketika sampai di pusara mereka, bertawasul, membaca surah Yasin, dan Tahlil. Tentu tawasul itu bukan meminta kepada kuburan. Akan tetapi tawasul itu memohon kepada Allah melalui karomah seorang shalihin yang telah diberikan-Nya, agar keberkahan dan keselamatan sampai pula kepada orang-orang yang berziarah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H