Selalu ada cerita di tanah Betawi. Pasalnya orang-orang Jakarta asli tidak mudik pada bulan Syawal namun hal tersebut tidak membuat boring . Kegiatan yang dilakukan oleh mereka di hari raya tersebut ialah safari silaturahmi. Biasanya, selepas shalat Iedul Fitri, orang-orang betawi bersilaturahmi kepada sesepuh di lingkungannya dilanjutkan ke tetangga lainnya. Hal tersebut mempererat ukhuwah di lingkungan sekitar tempat tinggal.
Kegiatan berikutnya yang biasanya dilakukan olah para Betawiyin itu bersilaturahmi ke rumah orang tua dan sanak famili. Aktivitas tersebut memberikan dampak yang positif, karena pertemuan tersebut terkadang jarang terjadi karena kesibukan satu sama lain. Banyak obrolan yang sering dikemukakan pada pertemuan tersebut diantaranya tentang kabar, pekerjaaan, rutinitas, dan sering kali bagi pertanyaan terlontarkan bagi anggota keluarga yang belum menikah yaitu kapan nikah?
Tidak kalah pentingnya tuan rumah yang dikunjungi oleh keluarga menyediakan uang-uang kecil sebagai THR bagi ponakan-ponakan, cucu-cucu, dan anak-anak kecil lainnya. Terkadang ada pertanyaan kepada anak saat pembagian uang tersebut, "Gimana puasanya, poll ga?" Sehingga kebiasaan tersebut menjadi mendarah daging setiap tahunnya.
Di sisi lain, orang-orang betawi juga bersafari silaturahmi ke rumah-rumah orang shalih. Hal tersebut dilakukan supaya menambah berkah pada keluarga. Biasanya kunjungan tersebut untuk berharap doa mereka untuk diberi kesehatan, kelancaran rezeki, kebahagiaan, serta anak-anak shalih. Tak jarang terlihat anak-anak yang dibawa oleh keluarga, dipegang dada atau kepalanya oleh orang-orang yang selalu dekat Allah Swt dengan doa-doa.
Maka dari itu, bagi warga Betawi kunjungan ke rumah-rumah para shalihin menjadi agenda yang tercatatkan dari tahun ke tahun di bulan Syawal. Biasanya rutinitas tersebut dilakukan pada hari ketiga Syawal. Mulai dari rumah Sayyidil Walid Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf, Sayyidil Walid Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf, Masjid Az-Zawiyah Pekojan, Majelis Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi, KH. Abdurrahman Nawi, dan rumah-rumah ulama lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H