Buku "Percikan Cahaya Bumi Menuju Kebahagiaan Sejati" disusun oleh al-Habib Muhammad Yusuf al-Aidid merupakan salah satu buku yang bernuansa sufi, dengan uraian-uraiannya yang sederhana serta mudah dipahami.
Buku ini layak dijadikan literatur bagi setiap pribadi muslim yang ingin membentuk dirinya menjadi orang-orang yang memiliki keseimbangan pemahaman dalam akidah, syariah, dan akhlak, serta pemahaman yang berkaitan dengan ilmu pensucian jiwa yang dikenal dengan Tasawuf.
Tasawuf adalah ilmu yang mengantarkan umat manusia agar dapat mensucikan dirinya dari berbagai penyakit ruhani, seperti takabbur, ujub, riya', hasad, sum'ah, dendam, dan berbagai penyakit ruhani lainya yang sering menggerogoti kalbu manusia.
Perilaku manusia merupakan pancaran dari kalbunya. Jika kalbunya suci dan bersih, maka perilakunya baik dan terpuji, serta mampu mewujudkan husnudzan (positive thinking) kepada sesamanya. Sebaliknya, manusia yang hati atau kalbunya kotor, akan menimbulkan perilaku yang buruk dan tidak terpuji, serta selalu ber-suudzan (negative thinking) kepada sesamanya.
Suatu pemandangan dan penglihatan yang sama bisa dipahami sangat berbeda. Misalnya, melihat ada seorang pria dan wanita di malam hari berjalan bersama. Orang yang hatinya kotor, akan mengatakan: "Orang itu akan selingkuh dan akan melakukan perbuatan-perbuatan tercela". Orang yang hatinya bersih akan mengatakan: "Pria dan wanita yang berjalan itu suami istri, dan mereka akan bersilaturrahim kepada keluarganya".
Memperhatikan kenyataan itu, maka jalan yang terbaik bagi setiap diri manusia muslim, adalah terus berusaha melakukan Tazkiyatun Nafs atau pensucian kalbunya, sehingga menjadi muslim yang baik dan terpuji. Sebagai salah satu ciri dari orang-orang yang hatinya bersih adalah senang bergaul dengan para ulama dan orang-orang shaleh. Ia akan memanfaatkan waktunya untuk terus mencari ilmu dan berusaha maksimal dalam memahami hakikat kehidupan dan hakikat dari ajaran agamanya.
Memang tidak mudah untuk memberantas penyakit yang menggerogoti hati seseorang, karena penyakit tersebut bersifat abstrak dan penderitanya tidak merasakan hal itu. Beda dengan penyakit lahiriah, seperti sakit gigi, ginjal, liver, dan sebagainya, gejalanya langsung dirasakan sehingga penderitanya langsung berobat.
Sungguhpun demikian, apabila seseorang berusaha sungguh-sungguh untuk menghilangkan penyakit ruhani itu setahap demi setahap dengan jalan riyadhah disertai ketabahan dan kesabaran, akan bisa menghilangkannya. Dengan demikian, hatinya akan menjadi bersih dan dipenuhi dengan ketenangan serta ketentraman.
Hati seperti itu akan memiliki penglihatan batin yang sangat bermanfaat yang tidak bisa dimiliki manusia pada umumnya. Buku yang ada di tangan pembaca ini merupakan salah satu dari sekian banyak literatur yang mengarah pada pensucian jiwa tersebut. Semoga bermanfaat dan memberikan cahaya ilmu pengetahuan bagi penulis dan pembacanya. Aamiin...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H