Lihat ke Halaman Asli

Kayu Bakar VS Gas Elpiji, Mana yang Lebih Baik?

Diperbarui: 14 November 2022   01:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Kenaikan harga barang-barang belakangan ini berdampak besar pada kehidupan masyarakat. Apalagi jika barang yang mengalami kenaikan harga adalah barang pokok yang sebagian besar digunakan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan primer manusia (sandang, pangan dan papan). Bukan hanya di Indonesia, di negara lain banyak terjadi demo yang dilakukan untuk mengutarakan protes akan harga kebutuhan pokok yang kian melambung.

Pada aspek pangan, selain kenaikan harga bahan makanan yang tidak ada tanda-tanda penurunannya, harga liquefied petroleum gas (LPG) atau gas elpiji turut mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Dikutip dari Kompas.com, harga eceran tertinggi (HET) untuk gas elpiji 3 kg di pangkalan yang semula Rp 16.000 kini naik menjadi Rp 19.000 per tabung. Imbasnya, masyarakat yang kehidupan ekonominya tidak terlalu baik harus mencari alternatif demi tetap memenuhi kebutuhan primernya.

Salah satu alternatif dari penggunaan gas elpiji untuk memasak adalah dengan menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakar untuk memasak makanan. Namun, apakah dengan beralih ke kayu bakar dapat menyelesaikan masalah? Tentu saja segala sesuatu ada kelebihan dan kekurangannya. Maka, perlu ada perbandingan antara penggunaan gas elpiji dan kayu bakar sebagai bahan bakar untuk menyalakan api guna memasak makanan.

Kelebihan Penggunaan Kayu Bakar

Memasak menggunakan kayu bakar dapat menghemat keuangan yang dikeluarkan, terutama di saat harga gas elpiji sedang mahal-mahalnya. Apalagi bagi penduduk yang tinggal di sekitar hutan atau kebun milik sendiri, mereka dapat mendapatkannya secara gratis.

Penggunaan kayu bakar dapat mengurangi resiko terjadinya hal-hal yang dapat mebahayakan ketika memasak. Contohnya, tidak adanya resiko akan terjadi ledakan pada kompor ketika memasak. Lain halnya dengan gas elpiji yang jika terjadi kebocoran gas dapat berakibat ledakan atau kebakaran bila terkena api.

Terakhir, makanan yang dimasak menggunakan kayu bakar biasanya memiliki aroma yang khas dan lebih disukai banyak orang.

Kekurangan Penggunaan Kayu Bakar

Tentu saja penggunaan kayu bakar akan menyebabkan polusi udara yang lebih tinggi dibandingkan gas elpiji. Asap yang dihasilkan dari pembakaran kayu cukup berbahaya bagi manusia apabila terhirup dan terkena mata.

Kayu yang akan digunakan haruslah kayu yang kering, sehingga penggunaan kayu bakar tidak praktis. Kayu yang akan digunakan harus dijemur terlebih dahulu agar kering dan kandungan airnya hilang.

Panas dan api yang dihasilkan kayu bakar tidak stabil, sehingga makanan yang dimasak membutuhkan waktu yang lebih lama untuk matang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline