Keluarga memainkan peran penting dalam pertumbuhan emosional dan psikologis seorang anak. Namun, ketika keluarga berantakan, terutama saat orang tua bercerai, anak-anak sering kali terjebak dalam kekosongan emosional yang dapat memengaruhi kepercayaan mereka pada orang lain. Proses pemulihan dari masalah kepercayaan atau masalah kepercayaan ini adalah proses yang panjang yang membutuhkan pemahaman, dukungan, dan perhatian yang mendalam. Artikel ini akan membahas bagaimana masalah kepercayaan berkembang pada anak dengan latar belakang keluarga yang mengalami kerusakan rumah tangga dan cara-cara untuk membantu mereka pulih.
Perceraian yang disertai dengan konflik akan merubah Keyakinan yang telah dibangun selama bertahun-tahun dalam keluarga yang bersatu, tentunya akan menimbulkan rasa tidak aman disertai ketakutan. Akibatnya, anak-anak ini sering mengalami kesulitan dalam mempercayai orang lain, seperti teman sebaya, orang-orang yangada di sekitar atau pasangan masa depan mereka. Kegagalan untuk mempercayai orang lain akan menyebabkan kesulitan dalam membangun hubungan sosial.
Anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang penuh dengan perpecahan, ketegangan, atau ketidakpastian sering merasa bahwa dunia mereka tidak dapat diandalkan. Orang tua, yang seharusnya memberikan rasa aman dan perlindungan justru bisa menjadi figur yang tidak menyenangkan. Hal ini menyebabkan anak-anak mengalami masalah kepercayaan, yaitu ketidakpercayaan bahwa orang lain akan memenuhi kebutuhan atau perasaan mereka.
Trust Issue adalah ketidakmampuan seseorang atau kelompok untuk mempercayai orang lain karena pengalaman masa lalu yang buruk dan ketidakmampuan untuk mengatasi masalah tersebut. Trust Issue juga berarti adanya masalah kepercayaan berasal dari interaksi dan pengalaman sebelumnya atau masa lalu. Hasilnya adalah kehilangan kepercayaan diri dengan orang lain dan lingkungan sekitar, yang menyebabkan seseorang menjadi introvert. Trust Issue terjadi karena beberapa faktor seperti pengalaman dari masa lalu, seperti trauma buruk yang dialami di masa lalunya atau bahkan konflik yang terjadi pada keluarga. Faktor - faktor diatas menyebabkan terjadinya trauma dan munculnya dampak seperti berikut :
1. anak akan tidak percaya diri
2. mengurangi kesempatan anak dalam mengenal orang baru
3. memicu anak dalam melakukan kekerasan pada orang lain.
Apabila trust issue sudah terjadi, langkah yang dapat dilakukan ialah :
1. Hindari kebiasaan berpikir terlalu banyak dengan mengubah perspektif kita menjadi bahwa tidak semua orang akan menyakiti, mengkhianati, atau memanfaatkan diri kita. Selain itu, kita dapat mengalihkan perhatian kita dengan berpartisipasi dalam organisasi, menonton film, membaca buku, dan hal-hal lainnya yang kita sukai. Untuk anak - anak, orang tua dapat mengalihkannya dengan mengajak bermain kesukaan anak, mengajak ke tempat ramai agar tidak melamun, selalu mengajak anak ngobrol.
2. Berhenti membandingkan diri dengan orang lain, bersyukur atas apa yang kita miliki, dan percaya pada kemampuan kita, kita dapat membangun rasa percaya diri kepada diri kita sendiri. Hendaknya kita secara bertahap membangun kepercayaan pada teman, keluarga, dan pasangan kita.
3. Menjalin komunikasi dengan anak, sering mengajak berbiacara dan bertanya.