Seperti yang kita semua ketahui bahwa otak adalah pusat tumpuan manusia, ialah yang bertugas merespon segala stimulus dari luar. Otak manusia memiliki 2 bagian yakni otak kanan dan kiri. Populernya, di masyarakat orang-orang mengetahui bahwa otak kanan lebih kreatif sedangkan otak kiri berpikir logis. Apakah hal ini di benarkan? Yuk simak penjelasan di bawah ini
Otak merupakan pusat sebuah memori, emosi, kognitif, dan semua perasaan. Kualitas otak akan menentukan bagaimana individu tersebut. Meskipun otak adalah kesatuan yang menyatu, namun otak ternyata terbagi atas otak kanan dan kiri dan masing- masing memiliki kinerja yang berbeda. Teori fungsi otak kanan dan kiri sudah ada sejak tahun 1960. Peneliti menemukan bahwa otak terdiri atas 2 bagian atau hemisfer. Nah apa itu hemisfer?
Menurut Wikipedia, Hemisfer adalah dua sisi simetris yang membagi otak besar. biasanya, sebutan bagi hemisfer ini adalah belahan otak. Setiap orang memiliki 2 hemisfer, yakni hemisfer kanan dan kiri. Roger W.Sperry mengatakan bahwa saat otak kanan bekerja, maka otak kiri cenderung tenang, dan sebaliknya.
Otak kiri, Otak kiri merupakan bagian dari otak besar yang terletak pada bagian kiri. biasanya berfungsi sebagai pengatur Bahasa, penalaran, dan kemampuan bicara.
Otak kiri juga berperan meregulasi Tindakan yang akan dilakukan oleh tubuh, selain itu ia juga mengatur fungsi organ tubuh.
Orang yang cenderung menggunakan otak kiri biasanya memiliki kemampuan dalam hal kuantitatif dan analitis. Mereka biasa menggunakan logika yang rasional untuk mencari tahu sumber masalah lalu ia berfikir untuk mengatasi masalah tersebut.
Karakteristik kerja otak kiri berurutan dan detail, membaca pada fonetik berupa kata -- kata, symbol dan huruf focus pada informasinya yang memiliki sifat actual.
Lalu, bagaimana otak kiri bekerja? Otak kiri menggunakan daya ingat yang bersifat jangka pendek sehingga ia berpengaruh pada kebahasaan seseorang, berbicara, dan berhitung. Jika terdapat cedera pada otak kiri, maka kemampuan bicara dan Gerakan tubuh pada sisi kanan akan terpengaruh.
Hal ini ditemukan pada seseorang yang mengalami kerusakan otak kiri, ia cenderung mengalami kesulitan dalam berbahasa atau disebut afasia.
Sementara pada otak kanan, ia merupakan pemain besar dalam penafsiran informasi visual dan spasial. Contohnya adalah saat kita membuat peta atau memberi petunjuk arah.
Tidak hanya itu, otak kanan juga berkaitan dengan imajinasi, seni, kreativitas, bagaimana seseorang mengekspresikan emosi, mengenali wajah, dan music.