Bahasa ialah alat komunikasi yang digunakan dalam interaksi sehari -- hari. Seringkali kita menggunakan Bahasa untuk menyampaikan maksud kita pada seseorang dengan urutan kata yang mudah di mengerti. Bahasa juga merupakan factor yang membedakan manusia dengan hewan. Pada manusia, Bahasa diartikan suatu system untuk berkomunikasi dengan orang lain, meliputi daya cipta dan system aturan.
Samsuri ( 1985 : 4 ) mengungkapkan bahwa Bahasa merupakan alat yang digunakan untuk membentuk pikiran serta perasaan, keinginan serta perbuatan, alat yang digunakan untuk mempengaruhi serta di pengaruhi, baik yang buruk maupun baik, serta tanda yang jelas dari kemanusiaan.
Perkembangan Bahasa merupakan proses pemilikan kosa kata atau kemampuan Menyusun kata baik sederhana maupun kompleks. Perkembangan Bahasa pada anak ialah sesuatu yang harus dimiliki anak sebagai bentuk kemampuan dasar sesuai tahapan usia serta karakteristik perkembangannya. Pengetahuan mengenai perkembangan Bahasa pada anak membantu tercapainya keterampilan Bahasa yang baik bagi anak. Untuk orangtua dan guru, memahami perkembangan Bahasa anak juga membantu dalam meningkatkan kemampuan berbahasa pada anak.
Dari perkembangan umur yang berkaitan dengan perkembangan kemampuan berbahasa individu, perkembangan Bahasa dapat dibedakan dalam tahap -- tahap sebagai berikut :
- Tahap pralinguistik atau disebut meraban yakni usia 0,3 -- 10 tahun
- Tahap ini berlangsung di fase anak masih bayi. Anak berusaha melakukan interaksi dengan mennagis, tertawa, atau menjerit. Di tahap ini, anak dapat mengeluarkan bunyi ujaran dalam bentuk ocehan. Pada usia ini anak mengeluarkan berbagai bunyi ungkapan sebagai reaksi terhadap orang lain yang ada di sekitarnya sebagai ungkapan mencari kontak verbal. Periode pralinguistik terdiri dari beberapa kategori , yakni :
- Suara vegetative periode ini terjadi di usia 0 -- 2 bulan juga suara alami yang dibuat oleh bayi seperti menangis.
- Tawa dan cooing periode ini terjadi di usia 2 -- 5 bulan. Hal ini biasa dilakukan oleh bayi saat ini senang , contoh : aaaaa, mmm
- Babbling atau kerap dimaknai mengoceh. Pada periode ini, anak dapat mengucapkan bunyi vokal maupun konsonan dan terkadang pula ia dapat menggabungkannya.
- Tahap linguistik yakni pada usia 1 -- 1,8 tahun
- Di usia 1 tahun anak mulai dapat mengucapkan kata -- kata. Anak juga sudah bisa mengucapkan kata -- kata seperti orang dewasa. Anak juga sudah bisa merangkai banyak kata menjadi satu kalimat. Ada 6 periode perkembangan linguistic :
- Usia 14 -- 24 Bulan: satu kata
Pada tahap ini, ia mulai memberi nama, label serta benda di lingkungannya.
- Usia 20 -30 Bulan: dua kata
Anak mulai bisa menggabngkan 2 kata untuk membuat kalimat sederhana , contoh : mau minum
- Usia 28 -- 42 Bulan: Tiga kata
- Pada periode ini anak mulai menambahkan 1 pada kalimat yang ia ucapkan, anak juga mulai bisa menggunakan kata ganti. Contoh : dia sudah makan
- Usia 34 -- 48 bulan : empat kata
- Di usia ini, anak dapat menggunakan kombinasi empat kata hingga enam kata serta ia bisa menggunakan kata sifat. Contoh : aku punya sepeda bagus.
- Usia 48 -- 60 bulan : ujaran kompleks
- Anak mulai bisa menggunakan lebih drai 6 kata serta menghasilkan kalimat yan berekspresi.
- Myklebust membagi tahap perkembangan Bahasa berdasarkan ekspresif dan reseptif yakni sebagai berikut :
- Lahir -- 9 bulan : anak mulai dapat mendengar serta mengerti
- 9 bulan - 12 bulan : anak dapat berbahasa reseptif auditorik , anak belajar untuk mengerti tentang apa yang ia ucapkan.
- 12 bulan -- 7 tahun : anak mulai berbahasa ekspresif dan meniru kata -- kata.
- Umur 6 tahun seterusnya : anak mulai bisa membaca secara mandiri ia juga bisa membandingkan tulisan, bentuk , serta bunyi pembicaraan.
- Umur 6 tahun dan seterusnya : anak mulai bisa membaca dan menulis.
Menurut Vygotsky ( Martini Jamaris, 2006 : 34 ), ada beberapa factor yang mempengaruhi perkembangan Bahasa pada anak :
- Anak menggunakan Bahasa untuk berkomunikasi dengan orang di lingkungan sekitarnya
- Transisi dari kemampuan berkomunikasi dari eksternal kepada internal butuh waktu yang cukup lama. Hal ini terjadi pada usia 2 -- 7 tahun.
- Anak akan bertindak tanpa berbicara. Jika kemampuan ini terjadi pada anak, maka ia telah mampu menciptakan percakapan egosentris kepada percakapan pada diri sendiri.
Pendapat lain yang diungkapkan oleh Petty dan Jensen, mereka mengungkapkan bahwa ada empat factor yang mempengaruhi perkembangan Bahasa, yakni :
- Adanya perbedaan bagaimana anak dapat mempelajari Bahasa
- Adanya perbedaan jenis apakan yang ingin dipelajari anak
- Adanya perbedaan pada karakter kepribadian anak
- Adanya perbedaan lingkungan dimana pembelajaran Bahasa terjadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H