Lihat ke Halaman Asli

Sayyidatina Khaliza Arrahma

Uin Syarif Hidayatullah Jakarta

Mengenal Danarto dan Karya-karyanya melalui Pekan Kebudayaan Nasional 2023 di PBSI UIN Jakarta

Diperbarui: 30 Oktober 2023   19:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Danarto adalah sastrawan dan pelukis terkemuka di Indonesia. Beliau dilahirkan pada tanggal 27 Juni 1941 di Sragen, Jawa Tengah. Danarto memiliki seorang ayah bernama Jakio Harjodinomo yang bekerja sebagai mandor pabrik gula, dan ibunya bernama Siti Aminah yang bekerja sebagai seorang pedagang batik.Berbagai kalangan menyebut Danarto sebagai seorang revolusioner di bidang sastra dan karyanya menawarkan pengalaman berbeda. Perbaikan yang dilakukan Danarto bukan dari segi tema saja, melainkan dari segi penyajian. Dalam cerpen danarto terdapat unsur puisi, musik dan lukisan sehingga timbul puitis, musikal, dan artistik. Selain itu, terdapat pula muatan moral dalam karya Danarto yang meyakini bahwa segala sesuatu adalah inkarnasi Tuhan.

Karya-karya Danarto antara lain adalah Godlob (kumpulan cerpen, 1975), Adam Makrifat (kumpulan cerpen, 1982), Berhala (kumpulan cerpen, 1987), Orang Jawa Naik Haji (1984), Obrok Owok-Owok, Ebrek Ewek-Ewek (drama, 1976), Bel Geduwel Beh (drama, 1976), Gergasi (kumpulan cerpen, 1993), Gerak-Gerak Allah (kumpulan esai, 1996), dan Asmaraloka (novel, 1999), Setangkai Melati di Sayap Jibril (kumpulan cerpen, 2001).

Lalu apa itu Pekan Kebudayan Nasional? Pekan Kebudayan Nasional atau yang lebih akrab disebut PKN Merupakan rangkaian acara dwitahunan yang diselenggarakan secara rutin oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia sejak tahun 2019 silam,  mengusung tema "Merawat Bumi, Merawat Kebudayaan" yang berlangsung mulai tanggal 20 s.d 28 Oktober 2023. Pada PKN 2023 ini, terdapat 40 titik ruang tamu di seluruh Jabodetabek salah satu nya UIN Syarif Hidayatullah. PKN yang diadakan di UIN Syarif Hidayatullah berkolaborasi dengan PBSI Menangkat kesusasteraan, budaya islam, dan seni rupa. Acara ini dibuka dengan penampilan teatrikal puisi karya Danarto.

Dalam acara PKN terdapat taman bacaan Danarto, semakan puisi santri, hadrah, stand up comedy sufi, bazar PKN, board games PKN, dan pilar ekspresi yang menggabungkan seni rupa, sastra, dan pertunjukan dalam harmoni yang indah. Turut dihadirkan juga cerpen Danarto yang memiliki ciri khas tersendiri, yaitu dapat mendeskripsikan ceritanya secara sangat visual. Karena, jika diulik, Danarto lebih menyukai menggambar karya terlebih dahulu, lalu dibuat tulisan. Pengangkatan tema Danarto bukan karena tidak ada alasan, tetapi memiliki tujuan tersendiri agar setiap mahasiswa dan mahasiswi mengambil pelajaran berharga darikarya Danarto, dan paham secara mendalam.

Menurut saya Pekan Kebudayaan Nasional 2023 merupakan ajang pertunjukkan yang mengusung nilai kebudayaan kesusastraan, dalam PKN kita merayakan sastra, menjadi penyair dan pementas yang ekspresif, mengetahui tokoh sastrawan inspiratif, yaitu Danarto. Tema yang diusungkan mengingatkan kita semua untuk melestarikan sekaligus merawat kebudayaan yang menjadi identitas bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline