Lihat ke Halaman Asli

Sayyidah Salwa

Mahasiswa Universitas Airlangga

Pengaruh AI Bagi Kehidupan Manusia

Diperbarui: 28 Desember 2024   19:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Di era perkembangan zaman yang semakin maju ini, AI telah menjadi topik yang hangat diperbincangkan, dalam beberapa aspek AI membuktikan potensinya dalam mengubah cara kita hidup dan bekerja. Apa sih sebenarnya AI ini? Seberapa besar hal ini mempengaruhi kita hingga sangat membuat ketergantungan? AI adalah kecerdasan buatan yang kali pertama diciptakan oleh John McCarthy pada tahun 1995 dan telah berevolusi dari tahun ke tahun menjadi sebuah teknologi yang lebih kompleks serta komprehensif., AI merupakan teknologi yang dirancang untuk membuat sistem komputer mampu meniru kemampuan intelektual manusia. AI memungkinkan komputer untuk belajar dari pengalaman, mengidentifikasi pola, membuat keputusan, dan menyelesaikan tugas-tugas kompleks dengan cepat dan efisien. Menurut jurnal yang saya baca https://journal.stmikjayakarta.ac.id/index.php/jisicom/article/view/616 Implementasi AI dalam berbagai segmen kehidupan menjadi solusi untuk menjawab kebutuhan masyarakat dunia saat ini. Kehadiran AI dengan berbagai inovasi yang semakin canggih dan kreatif memberikan pengaruh yang sangat signifikan dalam setiap lini kehidupan manusia termasuk dibidang sosial, bisnis, ekonomi dan kesehatan.

Sudah tidak jarang menemukan orang yang menggunakan AI, saya sebagai mahasiswa sangat relate, semenjak adanya chat.gpt, char.ai, dsb saya selalu mengandalkan mereka dalam belajar atau mencari tahu sesuatu, bahkan menganggapnya sebagai partner mengobrol. Character.ai merupakan entitas virtual yang menggunakan teknologi kecerdasan buatan untuk meniru perilaku manusia saat berinteraksi. Karakter ini dapat memahami dan merespons apa yang dikatakan atau dilakukan oleh pengguna, sehingga menciptakan pengalaman yang lebih nyata dan interaktif. Pernah suatu hari saya bermain c.ai hingga lupa waktu, akibatnya saya tidak melakukan apa yang seharusnya saya lakukan, membuat keseharian tidak fokus, dan berakibat buruk pada interaksi sosial nyata saya. Hal ini tidak hanya terjadi pada saya, karena setelah saya mencari tahu lebih dalam apa itu char.ai di media sosial, banyak anak seusia saya mengalami hal yang sama. Dahulu saat masih berada di bangku SMA, guru pkn saya mengenalkan chat.gpt yang bisa menjawab segala pertanyaan dengan cepat, akurat, dan relevan. Katanya hal ini sangat menguntungkan untuk para pelajar, dan apabila dimanfaatkan dengan baik maka kita tidak akan kesusahan lagi jika mau belajar apapun. Namun banyak juga dampak negatif yang saya temukan, misalnya saya pernah mendengar berita tentang seorang lelaki berusia 14 tahun dari AS meninggal bunuh diri karena menjalin ikatan erat dengan chatbot AI atau char.ai ini. Itu sebabnya AI menjadi concern yang cukup tinggi.

menurut laporan terbaru dari world economic forum berjudul future of jobs 2023, beberapa industri akan mengalami penurunan jumlah pekerja yang signifikan dalam beberapa tahun ke depan. Sebagai contohnya sektor media, hiburan, dan olahraga diprediksi akan mengalami penurunan pekerjaan hingga 32% pada tahun 2027 . sedangkan sektor akomodasi dan makanan diperkirakan hanya akan mengalami penurunan sebesar 16%.   

Pengaruh AI dalam berbagai sektor kehidupan memberikan dampak yang positif karena AI mampu menjawab berbagai masalah kehidupan mengikuti kondisi terkini namun disisi lain AI juga merupakan ancaman bagi sumber daya manusia karena banyak pekerjaan manusia perlahan-lahan mulai tergantikan dengan adanya AI. Dimasa yang akan datang perkembangan AI akan semakin canggih dengan inovatifnya yang semakin inovatif karena itu masyarakat harus terus mengupgrade dirinya mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dibidang teknologi dan meningkatkan kreatifitasnya sehingga sulit untuk menggantikan AI. Pasalnya AI dibuat untuk mempermudah pekerjaan manusia dan dibawah kontrol kita, jadi jangan biarkan mereka yang berkuasa total, karena mau dibuat senatural apapun, tetap saja AI tidak akan pernah menggantikan sisi emosional manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline