Lihat ke Halaman Asli

Kamu Bingung Mau Bercermin Akhlak Siapa? Akhlak Rosululloh Lah yang Paling Tepat

Diperbarui: 23 Desember 2023   14:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh : Sayyidatul Mardiyyah

Di zaman modern ini umat Islam nampak lemah dalam berakhlak, akibatnya banyak umat muslim yang sudah tidak memiliki rasa malu dalam melakukan apa-apa yang tidak dibenarkan oleh Allah SWT bahkan sudah tidak ada rasa memanusiakan manusia contohnya seperti genjatan senjata yang terus menerus dilakukan oleh zionis Israel Kepada Palestina dan bahkan banyak dari umat muslim lain yang tidak peduli dengan hal tersebut, itu akan timbul sebuah pertanyaan dimana letak kemanusiaannya ? . Sehingga banyak dari umat muslim yang berbuat sesuatu bercermin kepada cermin yang salah, karena tidak dapat dipungkiri lagi di Era Modern ini sudah banyak cermin yang dapat mempengaruhi akhlak umat Islam. Maka sebagai Umat Islam bingung siapa yang harus dijadikan Cermin dalam kehidupan ? Jawabannya tidak lain, Rosulullah lah yang harus menjadi cermin bagi Umat Islam.

            Dalam kajian Pendidikan Keluarga yang di gelar oleh HMI MPO Komisariat UIN SMH Banten yang bertemakan "Nabi Muhammad sebagai Uswatun Hasanah" oleh KH. Enting Abdul Karim Pimpinan Rumah Qur'an El-Alif yang bertempatan di Majelis Rumah Qur'an Elif. Diawal pembahasan beliau membatasi  ayat Al-Qur'an yang akan dijelakan terkait Nabi Muhammad Sebagai Uswatun Hasanah itu ada 4 Surat, yaitu, QS. Al-Ahzab:21. Al-Kahfi:110, Al-Qolam:4, Fushilat:6.

            Saya hanya akan membahas sedikit dari penjelasan yang sudah disampaiakn oleh Kyai yaitu terkait dengan Surat Al-ahzab:21. Dalam ayat tersebut terkandung bahwa umat muslim harus menjadikan rosulullah sebagai suri tauladan, didalam ayat tersebut ada kalimat unik, yaitu Uswatun Hasanatun ( Suri Tauladan yang baik ). Kalimat Uswatun bisa dibaca dua wajah, yaitu wajah yang pertama Uswatun yang mana berarti umat Islam harus bercermin kepada Rosulullah dalam hal-hal besar seperti cara berperang dengan baik. Kemudian wajah yang kedua dibaca Iswatun umat muslim harus berccermin terhadap hal-hal yang kecil seperti etika makan, etika tidur, etika berbicara dan lain sebagainya.

Nah kemudian ada hal unik lagi di dalam Al-Qur'an suri tauladan itu ditulis Uswatun sedangkan ada kalimat lain yang maknanya sama seperti kalimat Qudwatun artinya sama dengan Uswatun yaitu sama-sama suri tauladan. Namun tentu ada perdedaan antara kedua kalimat tersebut, kalimat Uswatun diartikan sebagai Tauladan yang mencakup semua aspek, sedangkan Qudwatun Tauldan hanya mencakup satu aspek saja. Keunikan yang terakhir dalam kata Uswatun ini, apabila kita melakukan sesuatu bercermin kepada Rosululloh maka apabila ada seorang yang mengamalkannya lagi, itu menular kebaikannya.

            Kenapa Allah SWT menyebutkan dalam Al-Qur'an Hasanatun tidak Thayyibun atau Khoirun, sedangkan artinya ini sama saja yaitu baik ?, Karena dalam kalimat Hasanatun ada unsur 10 kebaikan, yang mana apabila kita melakukan sesuatu sesuai dengan yang nabi lakukan dan ketika kita melakukannya niat BerUswah kepada nabi maka pahala yang akan kita dapatkan itu 10. Agar menjadi muslim yang Kaffah maka jadikanlah kepada Nabi Muhammad SAW dalam segala Aspek Kehidupan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline