Terletak di daerah tropis Indonesia, kepulauan kepulauan laut memiliki banyak curah hujan per tahun, sedangkan pada daerah dataran tinggi seperti pegunungan memiliki intensitas curah hujan yang lebih tinggi. Curah hujan yang tinggi di daerah tropis terutama disebabkan pembentukan awan hujan hanyat oleh proses konveksi. Kondisi ketidakstabilan terjadi ketika udara lembab yang naik dan laju deselerasi udara sekitar berada di antara laju deselerasi adiabatik jenuh dan kering. Jadi kelembapan juga di kondisikan dari stabilitas udara. Akibatnya, intensitas, frekuensi, curah hujan tahunan, durasi, distribusi temporal dan spasial sangat bervariasi.
Iklim yang berubah juga karena gas rumah kaca yang terus mengalami peningkatan, terutama disebabkan oleh berbagai industri. Meningkatnya gas rumah kaca juga menjadi penyebab cepatnya pemanasan global dan peningkatan cuaca ekstrem. Adapun data parameter atmosfer seperti curah hujan, suhu, ozon, kelembapan, polusi udara, tekanandan lain-lain diperlukan alat untuk dapat dianalisa supaya lebih detail.
Curah hujan yang tinggi di Indonesia baik secara temporal maupun spacial. Musim hujan di Indonesia biasanya didominasi oleh musim hujan yang ditandai dengan perbedaan tajam antara musim hujan dan musim kemarau. Karakteristik curah hujan diklasifikasikan menjadi di atas normal, normal, dan di bawah normal. Jenis hujan normal didefinisikan sedemikian rupa sehingga jumlah hujan yang terjadi di daerah prakiraan selama musim hujan rata-rata kurang lebih 30 tahun. Lebih tinggi dari normal berarti curah hujan yang lebih tinggi dari batas atas normal, dan jenis hujan lebih rendah dari normal berarti akumulasi musim hujan selama berlangsung pada musim hujan lebih rendah dari batas normal.
Dari grafik yang ada diatas dapat dilihat curah hujan tahunan selama 5 tahun (2014-2018) terdapat perbedaan setiap tahun. Dilihat dari data yang dikumpulkan menjadi satu terlihat curah hujan paling tinggi terjadi pada tahun 2014 yaitu 3193 mm dan tahun yang curah hujan terendah nterjadi pada tahun 2016 dan 2015 sebesar 2665.
Perubahan cuaca yang terjadi selama 5 tahun dalam periode (2014-2018) di Kab. Pemalang bisa mengakibatkan bencana banjir pada tahun 2014 karena curah hujan mencapai 3193 mm. Rata-rata curah hujan pada beberapa kecamatan juga terbilang tinggi di berbagai kecamatan yang ada di Kab. Pemalang. Pada grafik menunjukkan selama 5 tahun curah hujan mengali perubhan satiap tahunnya. Pada tahun 2014 juga diwaspadai dapat terjadi bencana banjir yang terjadi di sekitaran wilayah Kab. Pemalang. Oleh karena itu data curah hujan yang didapat dari beberapa sumber berbasis data angka yang di masukan ke dalam excel lalo di ubah menjadi grafik lalu bagi menjadi dua, yang pertama banyak curah hujan pertahun dan yang kedua banyak curah hujan rata-rata pertahun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H