Lihat ke Halaman Asli

No Rush , No Pressure : Fenomena Soft Life pada Generasi Muda

Diperbarui: 2 Februari 2025   21:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Di tengah dunia yang serba cepat, di mana kerja keras sering dianggap sebagai satu-satunya jalan menuju kesuksesan, muncul tren baru yang justru bergerak ke arah sebaliknya—soft life. Sebuah gaya hidup yang mengutamakan ketenangan, keseimbangan, dan kebahagiaan tanpa harus terjebak dalam tekanan sosial.

Apa Itu Soft Life?

Soft life adalah filosofi hidup yang lebih santai, di mana seseorang memilih untuk tidak terburu-buru dalam mengejar sesuatu dan lebih menikmati prosesnya. Bukan berarti malas atau tidak mau bekerja keras, tetapi lebih ke bagaimana seseorang mengatur ritme hidup agar tetap produktif tanpa harus mengorbankan kebahagiaan dan kesehatan mental.

Tren ini menjadi populer di kalangan generasi muda, terutama mereka yang merasa lelah dengan budaya hustle—sebuah pola pikir yang menekankan bahwa semakin sibuk seseorang, semakin sukses hidupnya.

Kenapa Generasi Muda Memilih Soft Life?

Ada beberapa alasan mengapa banyak anak muda sekarang lebih memilih menjalani hidup dengan santai:

1. Burnout Itu Nyata

Generasi muda sering mengalami tekanan kerja atau kuliah yang berlebihan. Banyak dari mereka merasa lelah, kehilangan motivasi, bahkan mengalami stres berkepanjangan. Soft life menjadi solusi agar mereka tetap bisa produktif tanpa kehilangan diri sendiri.

2.Definisi Sukses yang Berubah

Dulu, sukses sering diukur dari kerja keras tanpa henti. Sekarang, banyak yang menyadari bahwa sukses tidak melulu soal materi, tetapi juga soal kebahagiaan, kesehatan mental, dan keseimbangan hidup.

3.Fokus pada Kualitas Hidup

Alih-alih terus mengejar ambisi sampai lupa waktu, soft life mengajarkan untuk menikmati hidup lebih banyak menjaga hubungan sosial, memiliki waktu untuk diri sendiri, dan menikmati hal-hal kecil yang membuat bahagia.

4. Work-Life Balance Bukan Mitos

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline