Lihat ke Halaman Asli

Apakah Mencatat dengan Pulpen dan Kertas Masih Relevan di Kalangan Mahasiswa?

Diperbarui: 1 Oktober 2023   22:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Hasil AI, diambil dari website StatusNeo

Pada saat menunggu pergantian jam kuliah, saya sering pergi ke kantin dan duduk di teras sambil menikmati makanan dan menggulirkan reel Instagram. Tetapi suatu hari, saya menemukan video yang menarik perhatian saya. Video itu membahas perkembangan dunia pendidikan yang tampaknya stagnan. Saat saya memikirkan hal itu, perbandingan dengan perkembangan teknologi modern muncul dalam pikiran saya.

Saya memikirkan bagaimana mobil awalnya lambat dan berbentuk seperti kereta delman sebelum kemudian berevolusi menjadi kendaraan yang cepat dan modern seperti sekarang. Demikian pula dengan komputer, yang pada awalnya berukuran besar seperti kulkas sebelum berkembang menjadi laptop yang kita bawa ke mana-mana. Namun, saat saya membandingkan itu dengan pendidikan, tampaknya tidak ada perubahan yang signifikan.

Dari abad pertengahan hingga abad sekarang, pendidikan masih terasa seperti guru yang menyampaikan pelajaran sementara murid duduk diam mencatat apa yang guru katakan. Hal inilah yang membuat saya merenung. Mengapa tidak ada perkembangan signifikan dalam cara kita mendapatkan pendidikan? Mengapa kita masih mencatat dengan pulpen dan kertas seperti yang dilakukan oleh orang zaman baheula? Sedangkan kita sudah hidup di zaman teknologi yang memungkinkan kita mencatat dan menyimpan dengan mudah segala informasi dalam piranti genggam kita, baik itu ponsel maupun laptop.

Misalnya, seringkali penggunaan laptop di dalam kelas adalah topik yang memicu perdebatan antara dosen dan mahasiswa. Para dosen kadangkala mengungkapkan kekhawatiran tentang gangguan dan dampak negatifnya pada pembelajaran mahasiswa yang seringkali teralihkan fokusnya saat jam pelajaran. Sementara mahasiswa bersikeras bahwa menggunakan laptop di kelas memiliki sangat membantunya untuk mencatat poin penting dalam pelajaran dibanding dengan harus capek-capek menulis manual dengan pena.

Hal ini mengarahkan saya pada pertanyaan yang menarik: Apakah mencatat dengan kertas dan pulpen masih relevan dalam kegiatan pendidikan saat ini?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, saya iseng membuat kuesioner sederhana. Saya mengumpulkan 25 teman saya yang masing-masing adalah seorang mahasiswa, sebagai responden untuk menjawab pertanyaan saya. Hasilnya 14 dari mereka memilih kertas dan pena sebagai metode yang masih relevan untuk mencatat materi perkuliahan. Namun hanya 9 dari mereka yang menganggap mencatat dengan pena memudahkan mereka mengingat informasi.

Mencatat dengan pena memudahkan mereka untuk tetap fokus dalam pelajaran. Semua responden sepakat bahwa menggunakan perangkat digital seperti ponsel dan laptop, dalam mencatat pelajaran tidak membuat mereka fokus karena mereka seringkali teralihkan perhatian dan membuka YouTube atau bermain medsos ketika pelajaran.

Dari kuesioner yang saya berikan, dapat saya tangkap bahwa mencatat dengan pulpen dan kertas masih relevan. Namun, kelemahan metode mencatat konvensional dapat teratasi dengan metode digital. Meski mereka seringkali bisa fokus dalam mencatat pelajaran dengan pena, mereka merasa kesulitan untuk memahami tulisan tangan mereka sendiri ketika ingin membaca ulang catatan mereka. Oleh karena itu, metode digital-lah yang mampu untuk mengatasi masalah tersebut. Mereka merasa metode digital memudahkan mereka untuk memahami materi perkuliahan meski mereka kadang tidak fokus dan teralihkan perhatiannya.

Bagaimana dengan penelitian yang 'sesungguhnya', apakah benar-benar masih relevan?

Menurut temuan dari studi yang dilakukan oleh Pam A. Mueller dan Daniel Oppenheimer dalam artikelnya yang berjudul The Pen Is Mightier Than the Keyboard: Advantages of Longhand Over Laptop Note Taking, orang-orang yang menulis dengan tangan mendapat nilai lebih bagus dalam ujian yang menguji pengetahuan tentang fakta dan pemahaman konsep daripada mereka yang menggunakan komputer atau laptop untuk menulis catatan.

Ketika seseorang menulis di komputer, dia cenderung menuliskan apa yang dikatakan oleh guru tanpa memikirkannya, dan hal ini dapat membuat pemahaman jadi kurang baik. Hal ini terutama terlihat saat kita seseorang diuji tentang pemahaman konsep. Penggunaan komputer tampaknya membuat seseorang kesulitan memahami pelajaran dengan lebih dalam.

Meskipun ada manfaat dalam menyimpan catatan di komputer, manfaat terbesar ada pada saat seseorang menulis dengan tangan, karena hal itu membantu mengingat dan memahami materi pelajaran dengan lebih baik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline