Lihat ke Halaman Asli

Dunia, Antara Realita dan Ideal (3)

Diperbarui: 24 Juni 2015   22:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Faktanya, tak semua yang kita inginkan sama dengan kenyataan yang kita hadapi. Begitupun dengan yang kita inginkan, seringkali berbeda dengan yang lain.

Dunia memang berbeda, tak akan pernah sama. 6 miliar isi kepala yang berbeda. Jutaan aliran pemikiran yang berbeda. Jutaan selera yang berbeda.

Perbedaan adalah sesuatu yang terjadi secara alami. Perbedaan yang seharusnya tidak membuat kita membeda-bedakan diri kita dengan yang lain. Justru dengan perbedaan itu kita seharusnya saling menghormati.

Kita juga tak perlu memaksakan orang lain untuk menjadi sama dengan kita. Menjadi sama dengan yang kita mau. Tak perlu menyamakan yang beda, tak perlu juga membedakan yang sama. Yang beda tak perlu dipersamakan, apalagi dipaksakan sama. Tak akan ada jalan keluarnya.

Ujung-ujungnya, memang harus menghormati segala perbedaan antara diri kita dengan orang lain. Bukan malah menganggap diri kita lebih tinggi dari mereka. Bukankah semua manusia sejatinya sama dan sederajat? Yang tak menghargai perbedaan dan menganggap dirinya tinggi, itulah yang tak menghargai dirinya sendiri.

Perbedaan diberikan kepada kita agar kita menghargai dan saling menghormati. Ya, yang idealnya seperti itu. Menghormati segala perbedaan. Perbedaan ada bukan untuk dibeda-bedakan. Perbedaan adalah pembelajaran buat umat manusia supaya menghargai sesamanya.

Selamat malam dan salam semangat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline