Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Sayidi Akbar

Hanya untuk bersenang-senang

Hal yang Bisa Diambil dari Rivalitas Cristiano Ronaldo dan Leonel Messi

Diperbarui: 6 Juli 2024   10:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

google 

Portugal mempunyai seorang Cristiano Ronaldo dengan 5 ballon d'ornya. Rivalitasnya bersama Lionel Messi selama kurang lebih 2 dekade memberikan warna bagi sepak bola dunia. Dari segi permainan, keduanya memang memiliki karakter permainan yang cukup berbeda. Keduanya juga memiliki gelar gelar bergengsi bagi club dan negaranya. Tapi kali ini kita tidak akan membahas rivalitasnya di dalam lapangan. Kali ini kita akan membahas hal apa saja yang dapat kita bisa petik dari rivalitas keduanya.

Leonel Messi lahir dengan bakat alaminya dalam mengolah sikulit bundar. Kita tahu bagaiamana Messi kecil memainkan ciri khas sepakbolanya di masa klub kecilnya dulu. Hingga dia beranjak dewasa, dia menjadi didikan la masia dan dilirik untuk masuk ke tim utama Barcelona. Jika kita lihat, jarang sekali kita melihat seorang Messi memamerkan bagaimana dia berlatih hingga berada ditempat gym. Bahkan kita tahu sendiri postur tubuh Leonel Messi yang tidak terlalu ideal dan berotot. Tapi jangan salah dari postur yang seperti itu kita bisa lihat bagaiamana gelar dan penghargaan yang dia dapat. Sama halnya dengan Leonel Messi, Cristiano Ronaldo memulai karirnya dari seorang yang bukan siapa-siapa. Dia memulai karir sepakbolanya di tanah kelahirannya, Madeira. Beranjak dewasa, dia dilirik oleh tim Sporting Lisbon dan akhirnya berlabuh di club-club besar, semacam Manchaster United, Real Madrid, dan Juventus. Terlepas dari penghargaan dan pencapaian dari dua mega bintang tersebut, perlu kita tahu bagaimana mereka mencapai dan mendapatkan semuanya itu. Dari seorang Leonel Messi Kita tahu bahwa dia memiliki kerendahan hati dan tidak terlalu menggembar-gemborkan pencapaiannya. Seorang Leonel Messi memang tidak pernah mempublish bagaimana proses kerja kerasanya selama ini, tapi dia membuktikan dengan hasilnya. Sementara dilain sisi, Cristiano merupakan seorang yang lekat dengan etos kerja yang bagus dan disiplin. Seperti cerita Patric Evra yang mengatakan bahwa Cristiano selalu datang lebih awal dari rekan-rekannya ketika latihan semasa di Manchaster United. Kita juga melihat bagaimana Cristiano menjaga badan idealnya hingga umur 38 tahun  saat ini.

Dari kedua orang ini kita bisa tahu bagaiamana kerja keras, disiplin, dan kerendahan hati merupakan salah satu yang dapat kita contoh dari rivalitas keduanya. Tanpa kerja keras, bakat alami hanyalah omong kosong. Ketika sukses yang didapat, jangan lupa untuk selalu rendah hati.                 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline