Disini saya akan menjelaskan sedikit tentang kasus manipulasi saham tahun ini yang dilakukan oleh aplikasi transaksi stok antara individu dan broker, yaitu Robinhood yang sempat populer di Amerika Serikat. Singkat cerita, pada 12 Januari lalu, Robinhood melakukan manipulasi dengan pembatasan transaksi hanya untuk menjual posisi pemegang tapi tidak boleh membeli. Hal tersebut tentu bukanlah pembatasan biasa, tanpa pemberitahuan sebelumnya beberapa beberapa stock perusahaan diberlakukan hal khusus tersebut yang memicu ketidak percayaan publik, khususnya bagi seluruh pengguna aplikasi Robinhood. Masyarakat merasa hal tersebut tidak adil karena membatasi transaksi saat permintaan tinggi dan melindungi beberapa perusahaan yang berkepentingan. Menjadi rahasia umum perusahaan tersebut sedang merasakan kerugian yang sangat besar dari short seller jumlah massive dan tidak terkendali.
Tentu intervensi tersebut sebenarnya adalah hal yang terbilang illegal namun terkaburkan oleh inisiatif atau kewenangan dari pemilik lapak yaitu Robinhood. Dan perusahaan yang menjadi korban terbesar dan paling terkenal salah satunya adalah GameStop dan Nokia. Permasalahan memuncak ketika pembatasan tersebut berlaku dari 28 Januari-2 Februari, dimana opini publik mulai memanas.Terdapat yang menyatakan, bahwasannya Robinhood hanyalah melindungi pihak yang kaya saja, dan para individual tidak dilindungi, yang jelas melanggar semangat perdagangan bebas yang bebas dan adil.
Langkah yang diambil selanjutnya sebagai pengguna dari lapak tersebut sudah bisa ditebak sebagai orang waras pada umumnya yaitu dengan menuntut Robinhood di pengadilan. Lebih dari 90 tuntutan individu maupun korporasi, pada dasarnya sama-sama menyatakan bertindak 'tidak adil dan melanggar hukum'. Pada 1 Juli lalu, kerugian yang diterimanya setelah kalah di pengadilan yaitu 70 juta dollar disebabkan oleh kegagalan manajemen yang merugikan jutaan kostumer dengam informasi yang salah dan melampaui batas.
Opini saya dimulai dari sini, sebagian besar netizen di Amerika Serikat menyatakan bahwa hal tersebut adalah perlu dilakukan. Dimana sebagian besar mengatakan hal ini adalah peringatan, dan memperlihatkan kekuatan besar dari inisiatif publik skala banyak dalam merubah ekonomi. Tuduhan tersebut disebabkan oleh kebencian yang sama terhadap para pengusaha kelas atas, yang sering dianggap melakukan usaha dengan manipulasi dan tidak adil dari balik layar WallStreet.
Salah satu pihak yang melakukan inisisatif penjualan cepat dari kalangan kostumer adalah salah satu sub judul dari Reddit yaitu r/WallStreet. Mereka mengawali pemebelian stok dalam jumlah banyak, dan dari keseluruhan pembeli yang semakin besar, para kostumer tersebut menjual secara besar-besaran untuk mendapatkan keuntungan dalam jumlah cepat. Dengan kata lain yaitu berjudi dengan melakukan short-sell dalam jangka waktu cepat, dan mendapatkan uang cash yang besar.
Kosekuensi tersebut memang tidak dapat terhindarkan, tapi langkah selanjutnya dari pihak Robinhood dan Gamestop serta beberapa perusahaan yang lain yang menuntut adanya regulasi dari pihak Reddit yang denanggapi oleh publik dan co-foundernyahal tersebut sangat diluar nalar. Drama tersebut pun masih berjalan sampai sekarang, dikutip dari Mentri Pelayanan Keuangan Brad Sherman,"Para matematisian terbaik di Amerika berusaha mengalahkan matematisian terbaik dalam perdagangan stick dalam jutaan perdetik."
Intinya keserakahan dari pihak pemilik modal yang dapat mengintervensi perubahan secara cepat dari suatu lapak adalah tidak adil. Disi lain pergerakan dari r/WallStreet bukanlah hal yang umum dan dapat dipertanggungjawabkan, tapi hal tersebut adalah sebagai bukti kebebasan mendasar khususnya dalam berusaha. Dan bisa diringkas menjadi pertempuran antara pihak atas dan bawah yang tidak ada hentinya, yaitu dengan yang diatas menginginkan kestabilan dan kendali untuk mereka sendiri, sementara yang dibawah menginginkan keadilan dalam berusahaan dan mengurangan pengistimewaan yang dirasa tidak adil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H