Program bernilai ratusan milyar rupiah telah digelontorkan oleh Pemerintah Kota Depok hanya untuk membangun Sistem Pengolahan Sampah Terpadu (Sipesat) dan pembangunan puluhan Unit Pengolahan Sampah (UPS), Namun program yang sempat dibanggaakan oleh Nur Mahmudi Ismail itu ternyata bagaikan macan ompong yang tidak berdaya ketika berhadapan dengan tim adipura yang telah memberikan penilaian hingga masuk kategori gagal meraih adipura.
Kota Depok masuk kategori kota metropolitas sebagai Kota paling kotor di seluruh Indonesia bersama 14 Kota metropolitan lainnya yang berpenduduk di atas satu juta jiwa. Konyolnya, predikat Depok sebagai Kota paling kotor Se-Indonesia, justru semakin terlihat kotor akibat ternodai oleh pembohongan publik yang dilakukan oleh Nur Mahmudi Ismail selaku Walikota Depok.
Dengan bangganya mantan Presiden PKS ini menyatakan bahwa Kota Depok telah terbebas sebagai Kota Terkotor dan mendapat Anugerah Piagam Adipura pada 2013 yang merupakan penilaian Kementerian Lingkungan Hidup bidang kebersihan kota di seluruh Indonesia. Nur Mahmudi mengungkapkan, apa yang dicapai Kota Depok berupa Piagam Adipura ini merupakan prestasi yang sudah 14 tahun belum pernah diraih.
Setiap tahunnya Kementerian Lingkungan Hidup menyerahkan penghargaan 18 Nominator Kalpataru, 39 kota penerima sertifikat Adipura, 109 kota penerima Anugerah Adipura dan 19 kota penerima plakat Adipura, 98 penerima penghargaan Adiwiyata dan 20 plakat kepada penyusun Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) terbaik yang terdiri dari tiga provinsi dan 17 kabupaten serta satu kota yang berhak atas Piala Adipura yang merupakan penghargaan tertinggi untuk kota terbersih di seluruh Indonesia.
Kalau melihat kategori tersebut, Nur Mahmudi Ismail sepertinya telah melakukan 'pembohongan publik', ternyata Depok hanya mendapat Anugerah Piagam Adipura bersama 109 kota lainnya. Itu berarti Depok hanya sebagai peserta aktif mengikuti kegiatan Adipura, dan hanya naik tiga peringkat dari sebelumnya sebagai kota terkotor dari 109 yang dinilai sebagai kota yang masih kotor.
Kebersihan Sebagian Dari Iman, Mungkin kata-kata itu sering kita dengar. Namun bagaimanakah pengaplikasian kata-kata tersebut dalam konteks Depok sebagai Kota paling Kotor di Indonesia. Nur Mahmudi Ismail selaku Walikota Depok tentu adalah orang yang paling bertanggungjawab terhadap predikat Kota terkotor itu. Kotanya kotor, pembohongan publik juga sikap yang kotor. Berarti Nur Mahmudi Ismail termasuk kategori orang yang tidak beriman karena tidak menjaga kebersihan Kotanya dan ucapannya.
Sumber :
* Adipura Kota Depok 2015 Rawan Kasus Suap
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H