Lihat ke Halaman Asli

Pendakian Gunung Rinjani dan Manfaat Sosial bagi Masyarakat

Diperbarui: 1 Juli 2018   11:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Assalaamu 'alaykum wa Rohmatullahi wa Barokaatuh. Hallo, Brothers and Sisters dimana pun kalian berada! Perkenalkan, Nama saya adalah Sayid Muhammad Fajri Almahdi Edrus (panjang ya namanya, hehe), temen-temen di Kampus biasa panggil Fajri. Lahir di Jakarta, 29 Agustus 1997.  

Saya merupakan Mahasiswa Fakultas Pariwisata di Universitas Pancasila. Saya hobby banget sama yang namanya travelling, khususnya mendaki gunung. Karena, bagi saya mendaki Gunung itu kegiatan yang menantang banget, seru, dan pastinya nyali kita bener-bener di uji. Ya, Walaupun belum banyak sih Gunung yang saya daki, alasan utama nya adalah karena susah dapet izin dari Nyokap, huft. 

Pertama kali saya mendaki Gunung itu ketika saya masih SMA, Gunung Guntur adalah Gunung yang pertama kali saya daki. Dan setelah itu,sumpah guys! Saya ketagihan! Mulai deh tu lanjut mendaki ke Gunung-gunung yang lain nya, di antara nya adalah  Gunung Prau, Gunung Semeru, Gunung Sikunir 4x, Gunung Lembu 2x, Gunung Papandayan, dan Gunung Rinjani. 

Dalam tulisan kali ini, saya akan menceritakan pengalaman saya ketika mendaki Gunung Rinjani, dan menjelaskan apa  saja manfaat yang di dapat oleh masyarakat sekitar dengan adanya kegiatan wisata di Gunung Rinjani.

Gunung Rinjani adalah gunung yang terletak di Pulau Lombok yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani. Gunung Rinjani merupakan gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia dengan puncak tertingginya 3.726 meter di atas permukaan laut (mdpl). Selain menyandang status sebagai Gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia, Gunung Rinjani juga disebut-sebut sebagai gunung tercantik di Indonesia karena pemandangan alam nya yang sangat indah. 

Hal inilah yang menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke Gunung Rinjani, khususnya para pecinta alam pendaki gunung. Banyak wisatawan pendaki gunung yang ingin sekali mendaki Gunung Rinjani, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan lokal. Dan hal inipun terjadi juga pada diri saya. Ada niat ingin mendaki ke Gunung Rinjani bermula di tahun 2015, karena di ajak oleh Kakak sepupu dan teman-teman saya. 

Akhirnya, saya mulai menabung sejak awal tahun 2015, karena rencana pendakian adalah pada tanggal 9 Mei 2015. Singkat cerita, 2 minggu sebelum pendakian saya membatalkan niat untuk mendaki Gunung Rinjani karena uang yang sudah saya tabung terpaksa saya gunakan untuk keperluan sekolah. Sedih sih, tapi saya tetap yakin bahwa di lain waktu saya akan bisa mendaki Gunung Rinjani, dan hal itu pun terwujud di tahun 2016.

Biaya yang dibutuhkan dari Jakarta untuk mendaki ke Gunung Rinjani kisaran 2 -- 3 juta rupiah. Biaya tersebut sudah termasuk tiket pesawat berangkat dan pulang, tiket masuk kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani,transportasi dari Bandara Lombok menuju ke Desa Sembalun, Konsumsi, sewa porter, dan P3K. Sejujurnya, pendakian kali ini sangat dadakan dan nekat. Karena saya baru mempersiapkan nya 2 hari sebelum keberangkatan. 

Uang yang saya punya pun hanya 800 ribu. Untuk menambah uang, saya memutuskan untuk meminjam uang ke Papah saya dan teman saya. Pendakian kali ini saya lakukan bersama 5 orang teman saya. Mereka bernama Patrick, Tommy, Tukul, Romi, dan Ipul. Selain mereka berlima, saya juga di temani oleh Pak Aman yang merupakan seorang Porter di Gunung Rinjani. 

Porter adalah orang yang kita bayar untuk membantu kita membawa barang-barang pendakian. Gunung Rinjani memiliki 3 jalur Pendakian, yaitu Jalur Sembalun, Jalur Senaru, dan Jalur Torean. Jalur yang kami pilih adalah Jalur Sembalun. Titik awal pendakian yaitu dimulai  dari Desa  Sembalun. 

Untuk mengawali petualangan ini, saya dan teman-teman berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar diberikan keselamatan dan kelancaran. Dari Basecamp ke Pos 1 waktu tempuh sekitar 1 jam, melewati persawahan dan ladang penduduk. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline