Lihat ke Halaman Asli

Kehidupan Wanita dan Gadget

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari vakum rasanya tak sabar ingin memainkan jari-jemari di Laptop ini. Wanita dengan segala keunikannya, dengan semua antusiasnya untuk bisa lebih maju dan moderen. Era digital membuat hidup kita seakan tak bisa lepas dari bantuan gadget diamanapun kita berada.

Dulu hadirnya gadget hanya dirasakan sebagai sebuah pelengkap untuk menunjang kebutuhan utama kita. Namun seiring pesatnya kebutuhan akan teknologi dan informasi disegala aspek kita pun semakin tak bisa memungkiri bahwa gadget saat ini dikatakan sebagaisuatu kebutuhan yag sagat mendasar.

Coba bisa anda bayangkan, hidup tanpa gadget. Apa yang anda rasakan? Pasti hidup serasa tidak hidup bahkan bisa dikatakan hambar, begitupun dengan saya. Namun apa yang terjadi jika kita kehilangan itu semua?.

Wanita ingin selalu terdepan

Rasa ambisi di dalam diri wanita kadang tak selamanya baik, seperti kita melihat seorang kerabat yang memiliki smart phone, TV 3D dirumah membuat kita iri, ngin seperti mereka. Sebenarnya hadirnya gadget yang sangat memmbantu manusia bisa kita gunakan dengan baik tentunya dengan kapasitas dan kemampuan kita untuk membelinya tanpa harus memaksakan diri dengan kesanggupan kita.

Gunakan secara bijaksana

Ketergantungan seseorang akan gadget kadang tanpa kita sadari telah merusak human relations yang berkurang di masyarakat. Mengenai fenomena kecanduan teknologi ini, psikolog Elly Risman mengatakan, teknologi seperti televisi dan gadget tidak perlu dijauhi. Namun, yang perlu dihindari adalah kadar ketergantungan yang sangat tinggi pada kedua hal tersebut. Segala sesuatu harus diletakkan pada tempatnya. Mengenai televisi, kata Elly, idealnya diperlakukan seperlunya saja. “Cukup menonton acara yang kita suka saja. Kita tidak perlu menonton semuanya,” saran Elly, psikolog dari Yayasan Kita dan Buah Hati. Orang-orang yang punya self control, akan bisa mengatur dirinya hanya memilih acara yang dia sukai dan perlukan saja.

Awas bisa konsumtif

Segala kemudahan yang kita rasakan dengan bantuan gadget dimanapun kita berada tentunya harus dibayar dengan haga yang tidaklah murah.Jangan sampai kita bersifat konsumtif, alangkah baiknya fikirkan terlebih dahulu sebelum membeli gadget dan sesuaikan dengan kebutuhan. Lupakan gaya dan juga sifat borjuis karena itu nantinya akan merugikan anda sendiri.

Posisikan gadget sebagai kebutuhan mendesak, jangan sampai menghancurkan human relations kita. Mungkin ini yang sering kita amati di manapun. Bahkan gadget pun seakan tak bisa lepas di sarana-sarana umum seperti transportasi umum. Apabila kita amati lebih jauh lagi banyak wanita yang tidak bisa lepas hidupnya dengan gadget.

Di Kereta, Metromini, Busway mereka asik memainkan Smartphone, Tabet, Blackberry mereka. Tanpa kita sadari ditempat umum pun seakan kita tidak bisa meninggalkan ketergantungan gadget dan memberikan kesempatan diri kita sendiri untuk berbaurdengan banyak orang, hingga kepedulian kita pun berkurang.

Alangkah baiknya mulai dari sekarang  kita bisa memanfaatkan dan menggunakan gadget secara bijaksana lagi. semoga bermanfaat ^^.

Sumber Blog Saya : sayhitohenny

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline