Lihat ke Halaman Asli

Menjadi Sosok Ibu yang Berhasil

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cerita ini hanya sekelumit yang ada di otak saya, siapa tau bisa di share dan bermanfaat untuk kita semua. Menjadi ibu ternyata tidak mudah, namun tidak juga sulit, karena saya yakin tuhan telah memberikan porsi yang tepat bagi setiap hambanya. Menjadi ibu menurut saya merupakan sebuah profesi sekaligus hal yang paling menyenangkan. Kita bisa menjadi salah satu guru terbaik untuk anak dan suami kita.

Lalu bagaimana caranya menjadi ibu yang tepat untuk sang buah hati, perlu yang namanya kerja keras, semangat dan juga kesabaran yang ekstra melelahkan, namun juga memberikan banyak kebahagian yang kita rasakan tanpa kita sadari. Inilah sosok ibu idaman:

Penyayang

Karakter jiwa wanita ialah memiliki perasaan lembut dan penyayang, itu sebabnya mengapa ibu begitu berarti dan melekat dihati sang buah hatinya. Menjadi seorang ibu yang penyayang memang tidaklah mudah, perlu latihan kesabaran disetiap harinya. Apalgi jika kita dihadapkan dengan kenakalan-kenakalan anak yag berbeda-beda. Penyayang bukan berarti harus memanjakan sang anak, tapi penyayang adalah sikap yang tegas tehadap anak apabila berbuat kesalahan.

Tulus

Seorang ibu menurut saya pasti memiliki jiwa ynag tulus, kalau tidak mana mungkin ia mampu melahirkan dan membesarkan buah hatinya. Ketulusan itu adalah bentuksekaligus modal awal yang harus dimiliki sang ibu. Dengan ketulusan kita juga bisa mendapatkan banyak manfaat yakni feed back ketulusan juga dari orang disekelililng kita.

Selalu Bercermin

Bercermin disini bukan “ ngaca fisik” tapi kita berkaca pada diri sendiri baik lahir dan juga batin. Berkaca diri sama halnya juga dengan introspeksi diri, apa kekurangan kita, hal apa yang belum kita capai untuk memberikan yang terbaik bagi keluarga dan anak-anak kita. Karena setahu saya kita adalah cerminan dari apa yang kita pantulkan. Jadi jika kita ingin dihormati dan mengharagai orang lain, kita juga harus menghargai dan menghormati orang lain terlebuh dahulu.

Siap Kapanpun

Anak membutuhkan perhatian kita, dijaman serba dinamis seperti ini kita sangat sulit menemukan sosok ibu yang benar-benar 100%memperhatikan perkembangan anak karena kesibukannya menjadi wanita karier. Inilah pengorbanan kita sebagai seorang ibu yang bekerja diluar harussetidaknya memperhatikan tumbuh kembang sang anak dan juga keluarga jika kita ingin dikatakan seorang ibu yang berhasil. Meskipun saya yakin hal ini amat melelahkan , tapi semua itu pasti memberikan kebanggaan tersendiri untuk kita.

The First Teacher is Mother

Jadilah guru terbaik untuk anak-anak kita. Seorang guru awal penentu keberhasilan sang anak adalah diamana sosok ibu mampu memberikan pendidikan yang maksimal di rumahnya. Bukan guru di sekolah, tapi kita selaku ibu yang harus super ekstra memperhatikan pendidikan untuk buah hati terutama pendidikan moral.

Tulisan ini hanya sebagian kecil untuk menjadi ibu yang berhasil, pada dasarnya saya juga masih belajar untuk menjadi ibu yang baik untuk anak-anak saya dan suami. Namun dengan proses dan keinginan untuk menjadi yang terbaik saya yakin kita tidak akan mengeluh dengan kendalamaupun rintangan apapun jika ingin menjadi ibu yang bernilai di mata keluarga.

gambar: http://susie89-hebocow.blogspot.com/

Blog: http://sayhitohenny.blogdetik.com/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline