Lihat ke Halaman Asli

Akhmad Saefudin

An Amateur Writer

Menyentuh Pengalaman Sentimentil Audien

Diperbarui: 23 April 2018   22:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

"Tadi materinya sangat inspiratif. Beberapa poin yang disampaikan pemateri, saya pernah mengalami," tutur salah satu peserta, dalam sesie pelatihan menulis.

Pernah mengalami atau melihat testimoni semacam itu di sebuah pelatihan? Bagi seorang speaker, trainer, instruktur, fasilitator, dan sejawatnya, pengalaman seperti itu sangat berharga dan tentu saja membahagiakan. Pengakuan itu juga menunjukkan proses penyampaian pesan dari speaker ke audien cukup efektif.

Sebuah ungkapan atau tulisan yang menggugah perasaan pendengar/pembaca amatlah dinanti setiap speaker, penulis, atau bahkan penampil. Ya seorang penampil, sebut saja penyanyi, juga butuh itu untukk men-delivery- perasaan atas sebuah lagu ke pendengar. Mungkin Saya, Anda, kita semua pernah mendengar penilaian judges dalam sebuah kontes idol, semacam ini:

"Tidak ada yang salah dengan suara kamu, kualitas vokalmu bagus, tidak ada yang pitchy, teknik menyanyimu juga oke. Tapi pesan dari lagu itu kurang sampai, feel-nya nggak dapet"

Ya, berbicara, menulis, menyanyi dengan hati terkadang amat penting untuk menyentuh sisi sentimentil pendengar/pembaca. Bagi seorang speaker, itu menjadi cara membenamkan pesan-pesan ke pendengar. Karena pesan yang diamini pendengar cenderung akan bertahan lama dalam ingatan.

Cara pembicara menjangkau pengalaman sentimentil pendengar adalah bagian dari menyamakan frekuensi pesan. Orang cenderung akan respek dan tertarik ketika yang didengar terkait dengan pengalaman atau kepentingannya. Tetapi bagi seorang speaker, teknik itu adalah fardlu 'ain sebagai bagian dari understanding others, memahami pendengarnya. Sebab, tanpa memahami, sulit untuk mempengaruhi bukan? ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline