POSSESIF ???
Summary:
Waspada, dan waspada, itulah yang selalu dilakukan Vino dalam kesehariannya, dan saat kegiatan itu menjadi rutin untuknya dan tidak bisa ditinggalkan. Possesifkah …?? Atau…???
Genre: Gak Jelas ^-^
Happy reading guys ~
Ditengah-tengah udara yang begitu menusuk tulang saat malam hari yang sunyi –Vino- sapaan sosok laki-laki tersebut biasa dipanggil, sedari tadi terus-menerus mengintai dan mengawasi lingkungan dan orang-orang yang berlalu lalang di sekitarnya dengan pandangan yang sangat waspada. Dengan pakaian yang serba tertutup –tubuh yang dilapisi jaket tebal, celana jeans hitam, kupluk kepala, serta sarung tangan dan tak lupa kacamata culun yang menempel di depan matanya- membuat semua mata kini tertuju padanya dengan pandangan yang heran, aneh, unik?, dan nyentrik kepadanya, walau kemudian akan dengan cepatya menjadi acuh karena mereka berpikir masih banyak yang harus dan bisa dilakukan daripada hanya memandangi orang yang aneh lewat.
Sesampainya di depan gerbang rumahnya, Vino segera merogoh saku jaketnya dan mengluarkan kunci untuk membuka gerbang tersebut tanpa melepas sarung tangannya. Setelah di dalam rumahnya, Vino dengan cepat membuka sarung tangannya dan membuangnya ke tempat sampah dekat pintu yang sudah sedikit menggunung dengan banyaknya sarung tangan miliknya yang dibuang. Dan, kemudian Vino dengan langkah yang terburu-buru masuk ke kamar mandi dan membuang lagi baju-bajunya ke ranjang baju kotor dan memulai ritual mandinya. Setelah dua jam lebih, Vino baru keluar dari kamar mandinya dan mengganti pakaian yang baru dia keluarkan dari plastiknya.
Sebelum Vino pergi tidur, dengan langkah yang pasti dan selalu menjadi kebiasaannya saat sebelum tidur, Vino sekarang menuju ke depan jendela kamarnya. Melihat-lihat apakah ada hal yang mencurigakan, dan membahayakan dirinya di luar sana atau tidak dan mengecek apakah tetangga rumahnya melakukan sesuatu yang bisa mengganggu waktu tidurnya nanti atau tidak. Setelah selesai memastikan bahwa di luar baik-baik saja, Vino yang sudah sedikit lega, segera menutup jendela kamarnya dan meneliti lagi apakah jeruji besi yang ikut menjadi penghalang dan pelindung di depan jendelannya itu rusak atau tidakpun menuju ke kasurnya yang empuk. Sebelum dia tidur –Vino- mengusap dan membersihkan telapak tangannya dulu yang tadi meyentuh jendela dengan tisu basah yang ternyata sudah tersedia di atas meja dekat kasurnya. Setelah menghabiskan banyak tisu basah, dengan perlahan Vino menyamankan dirinya di tempat tidur, dan perlahan menutup matanya.
Paginya, seperti biasa setelah bangun dari tidurnya, -Vino- yang baru saja selesai mandi selama dua jam lebih , mengecek keadaan seisi sudut-sudut rumahnya, dan membersihkan tangannya dengan banyak tisu basah setelah selesai makan itu, kini bersiap berangkat menuju kantornya dengan style yang tidak jauh beda saat malam hari berjalan pulang dan mendapat tatapan aneh dari orang-orang yang melihatnya. Dengan cueknya, setelah sampai kantor, Vino langsung berjalan ke meja kerjanya dan langsung sibuk dengan tugas-tugasnya, sendirian, tanpa memperdulikan rekan-rekannya yang sempat menyapanya tadi.
Selang beberapa jam, ketika bosnya mengenalkan karyawan baru yang akan bekerja sama dalam membantu mengembangkan perusahaan kepada seluruh staf bagian Vino bekerja, karyawan tersebut –Rani- tanpa sengaja melihat Vino yang ternyata sedari tadi cuek dengan kehadirannya dan perkenalannya tadi. Dengan rasa penasaran yang dalam Rani-pun menghampiri sosok Vino dan menyapanya.
“Hai, namaku Rani” sapa Rani dengan senyuman cerah sambil melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Vino. Dan hanya mendapat respon lirikan dan anggukan singkat dari Vino yang kemudian langsung melanjutkan pekerjaannya kembali yang sempat terlupa sejenak itu.
---------------------------------------------------------END-----------------------------------------------------
Putrie dwi p./12410070/f
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H