"1"
Prosa adalah wajah
Wajahku,
wajahmu,
Wajah Kita.
Mengait, dan terkaitkan dalam
satu sisi kehidupan, hingga sebelum atau sesudah, menjadi garis
satu ikatan
"2"
Kutulis dengan tinta,
yang mengalir dari hati ini.
Melahap waktu bersama
Menjadikan tiap sisi selalu indah,
dan tak terbantahkan, kita diayun dan dilayangkan bayu asmara, mengikat dan terikat, menjadi simpul yang berharap kepada abadi dalam kefanaan.
Dan tak dipungkiri jika menghadap kepada hati,
jiwa raga tak akan sungkan membungkuk,
bahkan menghiba memelas diri.
Tidak berbantahan, sungguh hanya hatimulah
meski telah terlempar jauh, dia tetap dalam satu ikatan, yang saat ini masih kugenggam (R.A)
*******
Wingki Ariasman Tanjuang
Malabar, 22 -10-2017