Lihat ke Halaman Asli

Wingki Ariasman

@sayap2langit

Opera Minyak Adikuasa

Diperbarui: 29 Oktober 2020   09:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sonora.id

Megah tinggal nama diantara puing,
sempit sesak antrian maut
di ujung senapan Adikuasa.


Pelatuk yang tak henti-henti memekik
menumpahkan mesiu
berujung renggutan-renggutan nyawa,
raga dkoyak,
jiwa tersiakan.


Tak peduli akan erangan,
tak peduli rintihan,
tak pedulikan "Hak Manusia".

Malang nyawa seperti rerumputan liar,
dicabut lalu berserakan.


Dikala cakrawala dipenuhi burung-burung baja,
memuntahkan berjuta kejahatan
terlahir dari Nafsu
yang berTuhankan Syetan !!

*******

Wingki Ariasman Tanjuang

Malabar, 28 Oktober 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline