Lihat ke Halaman Asli

Mencari Nenek Moyang Tikus

Diperbarui: 29 Oktober 2020   09:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nai kadal (naikadal.artstation.com)

Mencari Jejak Nenek Moyang Tikus

Kurasa sebelum manusia pandai dan menjadi pintar
tikus itu telah pintar, culas ,serta khianat
jauh sebelum mnusia mengenal berbagai macam ilmu ataupun peradaban
tikus jadi icon, sosok sentral dalam pemikiran pola kehidupan???


Jika tanda tanya itu mulai mengambang ,
mencari dasar bahwa: tikus itu panutan.


Secara logika ataupun bukti nyata bisa saja kita temui atau tikus itu yang menyambangi.
 Bisa jadi inilah "Darwinisme ke 2"
yang dimana manusia modern ini bukanlah homo sapiens cs, turunan kera, tapi homo-homo yang lainnya:)

Moncong yang dulunya panjang berhiaskan kumis kiri kanan, serta gigi yang sangat tajam kini menjelma rupawan
seanggun dan tampannya peradaban modern.


Para tikus
menempati dua wilayah tergantung pada kasta*

(mulai humanisme)


Kasta???


Tikus yg berpendidikan tinggi dan rendah, berdasi, menor, jumawa, ternama, pastilah dididik sedari kecil,
melahap berbagai ilmu, norma, adat, serta agama yang bertujuan kepada kemulyaan makhluk dan menjadikan mereka insan hakiki,
keluar dari dogma tikus-isme..


Hingga menjelmalah dua haluan
Haluan kiri dan haluan kirisekali*(extremEe)

Haluan kiri:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline