Lihat ke Halaman Asli

Namaku Pilu

Diperbarui: 29 Oktober 2020   09:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.pexels.com

Jangan kau kira ini rindu

Hanya keadaan yang membeku

Hanya waktu yang mengekangku.

Semilir bayu pekat malampun bertandang,

membawa dingin, bercerita, dan berbisik

biasanya hatimu membatu,?

kini bak kembang layu dibakar terik.

Siapakah membelenggumu?

Dia ataukah nafsu?

Sampai kepada terpaan gerimis butiran hujan membasahi otakku
yang termakan sendu.

Melahirkan sumpah serapah

"Kau terlalu lama untuk berlalu"

Dia hanyalah jelmaan pilu.

*******

Wingki Ariasman Tanjuang

Tangerang 24 oktober 20




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline