Pesta akbar sepakbola sejagat raya Piala Dunia 2018 resmi berakhir. Tim Nasional Perancis keluar sebagai juara setelah berhasil menumbangkan tim dengan semangat juang tinggi, Kroasia.
Mereka pun berhasil mengulangi memori indah Piala Dunia 20 tahun lalu (1998) yang kala itu dihelat dirumah sendiri. Dan sebagaimana pada edisi-edisi sebelumnya, berbagai keunikan dan kejutan selalu saja terjadi khas Piala Dunia.
Kejutan sebenarnya sudah terjadi jauh sebelum kick off putaran final dimulai, yakni dengan tidak lolosnya beberapa tim unggulan dengan sejarah mentereng. Dari sederet negara, sebut saja Italia yang memiliki koleksi 4 gelar juara dan 2 kali berstatus runner-up, serta timnas Belanda yang memiliki catatan 3 kali runner-up (terbanyak diantara tim yang belum pernah merasakan gelar juara).
Anti-Klimaks Joachim Low
Tidak ada yang berhak meragukan tim nasional Jerman dibawah asuhan Joachim Low khususnya dipentas dunia setelah mereka berhasil menjuarai Piala Dunia 2014. Meskipun hanya mencapai semifinal Piala Eropa 2016, kelas timnas Jerman kembali terlihat ketika mereka menjuarai turnamen Pra-Piala Dunia, yakni Piala Konfederasi 2017 (yang diikuti para juara di kontinen masing-masing). Hebatnya, mereka bahkan melakukannya dengan skuad lapis kedua.
Di bawah Low yang memegang kendali tim sejak 2006, (diluar sebab julukan karena kerap 'terlambat panas') Der Panzer memang selayaknya sebuah tank yang menyusuri jalan raya. Tak minggir, maka terlindas!
Buktinya, mereka memenangi 10 dari 10 laga kualifikasi dengan menjebloskan 43 gol dan hanya kebobolan 4 kali. Sempurna! Ekspektasi tinggi pun tak terelakkan: juara dunia dalam dua edisi beruntun. Dan ketika tiba momen untuk sebuah kenyataan, ternyata tank itu kehabisan 'bensin', dan kemudian.. 'mogok'. Bahkan ketika event baru memasuki babak grup. Kekhawatiran itu memang sudah terlihat sejak mereka dikandaskan Meksiko di laga pembuka.
Harus bersusah-payah menang dramatis melawan Swedia, tank itu akhirnya harus diangkut pulang setelah dikalahkan Republik Korea di laga pamungkas fase grup. Mitos juara bertahan pun tak terhindarkan.
Bintang Yang Berjatuhan
Satu hal yang yang juga paling mendapat sorotan dalam setiap event akbar Piala Dunia adalah kiprah para megabintang maupun beberapa nama yang menanjak bintang menyusul penampilan mengkilap bersama klub. Yang paling mencuri perhatian tentu saja Mohammed Salah (seiring penampilan gemilangnya bersama Liverpool pada musim lalu) walau hanya bermain untuk satu nama non-unggulan, timnas Mesir.
Sayang sekali, dirinya tak bisa memberikan penampilan terbaik sejak awal turnamen dikarenakan masalah cedera yang didapatnya di final Liga Champions. Praktis, Salah hanya bermain dua kali walau menceploskan dua gol (satu dari titik putih). Timnas Mesir pun kandas di fase grup tanpa sekalipun meraih kemenangan.