Lihat ke Halaman Asli

"Uang"

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

UANG ! semuanya pasti tau apa itu dan mengerti fungsinya. Terkadang
hanya dengan kedipan mata semuanya bisa berubah karena UANG! Apakah mereka yang
selalu menghambur-hamburkan UANG hanya demi ambisi nya saja bisa menjamin hidup
mereka bahagia? Memang banyak manusia munafik yang menolak mentah - mentah UANG
yang di sodorkan banyak demi menjaga martabat mereka. Memangnya seberapa harga
mereka jika mereka terus saja meneruskan hobi mereka yang tidak mau menerima
UANG segunung di depan mata mereka melainkan lewat celah semit yang tidak
banyak mata melihatnya. Sedikit demi sedikit namun lama kelamaan menimbun. Tak malukah
mereka dengan pemulung yang walaupun mereka hanya sepucuk jari dari mereka yang
memounyai UANG berlimpah tetapi pemulung tetap pada pendirian nya yang penting
halal. Mereka yang seperti itu patut di junjung tinggi dengan seribu jempol
walaupun keadaan ekonomi mereka lemah namun harga diri mereka bersih. UANG bisa
membuat mata terbuka menjadi gelap, UANG dapat menjadikan mereka kawan menjadi
lawan, dan juga bisa menjadi bernyawa menjadi hampa.

Semua di rasakan pada mereka yang mempunyai sejuta alibi
demi memuaskan ambisinya. Sedikit saja berulah dan hasilnya luar biasa maka itu
akan terus mereka lakukan. Demi menjaga citra mereka yang masih harus dan tetap
menjadi "BOS". Bagaimana mungkin di dunia ini 45% pria 15% wanita yang tetap
pada pendirian mereka lewat jalur belakang yang mudah namun keuntungan bagai emas. Sisanya masih ada sedikit mereka
yang hati dan otak nya bekerja sangat baik. Deviden yang sangat menggiurkan
membuat setiap harinya mereka yang lewat jalur gelap demi mendapatkan sesuatu
bagai emas kian bertambah. Sekarang semuanya memudahkan untuk bisa dijalankan
dengan halus, hanya sedikit hentikan jari "all is done" dan UANG sudah berada
di tangan. Tetapi kini yang mulai dipertanyakan mungkin mereka yang melakukan
korupsi memiliki stok MUKA yang banyak! Dan harus selalu membuat sejuta alasan
di buku kecilnya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline