Di zaman modern nan serba cepat penyakit Gerd adalah hal yang makin kerap kita dengar dan di derita oleh banyak orang.
Gerd menurut penjabaran dari halodoc adalah kondisi ketika asam lambung naik ke esofagus atau kerongkongan.
Kondisi yang disebut juga sebagai penyakit refluks gastroesofagus ini dapat menimbulkan nyeri pada ulu hati, heartburn, serta berbagai gejala lainnya pada area dada bagian bawah dan perut.
Penulis mengidap penyakit Gerd selama bertahun-tahun, akibatnya jika salah makan sedikit saja maka akan berujung pada sebuah hukuman dari pencernaan yang sangat tidak menyenangkan.
Perut kembung dan sakit, nafas sesak, sakit kepala, jantung berdebar, keringat dingin bahkan pernah sampai pita suara terganggu. Seluruh badan merasakan dampaknya.
Untuk memilih makanan juga serba salah dan wajib extra hati-hati. Sempat frustasi juga karena kondisi yang terjadi tidak juga membaik.
Sampai suatu hari penulis pergi berkonsultasi dengan seorang dokter hormon. Dokter tersebut mengatakan bahwa pencernaan adalah otak kedua. Jika pencernaan sehat maka tubuh juga akan sehat. Kemudian aku diberikan suplemen probiotik yang musti aku minum sehari 1x sebanyak 2 pil pagi hari sebelum sarapan.
Setelah rutin meminum selama seminggu, hasilnya mulai terasa yaitu tidak kembung dan tidak ada lonjakan asam lambung. Dan setelah 3 bulan penulis makin merasakan perbaikan-perbaikan di pencernaan.
Hal ini ditandai dengan tidak adanya reflux jika memakan makanan yang selama ini sangat dihindari misalnya asam, pedas dan terlalu banyak bumbu. Aktivitas menjadi lebih nyaman karena tidak terganggu dengan simptom dari Gerd yang menyiksa.
Berdasarkan pengalaman itu penulis mencari lebih tahu tentang Probiotik dan Prebiotik dan mana yang cocok atau tidak cocok dengan gaya hidup penulis. Hal ini sangat perlu dilakukan agar kualitas hidup kita menjadi lebih baik.