Lihat ke Halaman Asli

Kuliner Istimewa Pasar Cihapit Bandung Wetan

Diperbarui: 1 Juni 2024   22:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DokPri

Bandung adalah Nusa Rasa

Ibu kota Jawa Barat ini dari dulu sudah terkenal dengan kulinernya yang selalu up to date namun tetap melestarikan rasa tradisionalnya.

Jadul dan Modern berdampingan dengan manis saling menjalin dan mengisi. Menciptakan ruang rasa yang unik dan khas.  Udara Bandung nan syahdu ditambah dengan keramahan masyarakatnya membuat kita selalu merindukan untuk kembali lagi dan lagi.

Saat rindu mendadak melanda untuk sarapan ala Sunda dengan sambal dan lalapan dengan sat set aku dan temanku membeli tiket pp  KA Cepat Woosh. Mengambil keberangkatan jam 08:00 pagi dari Jakarta,  perjalanan 40 menit dari Jakarta ke Bandung membuat kami memiliki banyak waktu seharian untuk mencicipi banyak kuliner di kota Paris van Java ini.  Perjalanan kali ini tujuan kami  adalah menjelajah kuliner pagi hari di Pasar Cihapit.

Pasar Cihapit

Pasar tradisional ini terletak di Bandung Wetan dan sudah ada sejak tahun 1947.  Awalnya para pedagangnya menjual sayur mayur, buah dan keperluan lainnya di gang senggol. Bersama dengan jaman yang semakin maju Pasar Cihapit juga berubah.  

Di dalam.pasar ini ternyata aku menemukan banyak warung makanan artistik kekinian UKM yang menarik untuk didatangi.  Tampilan kios-kios ini artistik dan ditata dengan penuh gaya walaupun kecil.  Makanan yang disajikan tidak melulu makanan tradisional tapi juga ada makanan Jepang, dimsum, warung kopi bahkan ada toko roti unik yang dari tampilannya sangat cantik dan mengundang selera.

3 tempat yang kami sambangi di Pasar Cihapit adalah : 

1. Warung Bu Eha

Tujuan pertama kami untuk pengalaman kuliner tentu saja warung makan Bu Eha yang legendaris dan terkenal karena mulai berjualan sejak tahun 1947.  Begitu datang kami melihat sudah antrean yang cukup ramai sehingga kami musti berdesakan.  Berbagai macam masakan Sunda rumahan dan gorengan di taruh di atas meja .  

Kami ditawari nasi merah atau putih kemudian kami antre dengan tertib untuk memilih sendiri lauk dan masakan yang ingin kami  makan. Semua masakannya walaupun sederhana namun sangat lezat.  Aku memilih nasi merah dengan menambahkan sayur urap, soun goreng, limpa, oncom leunca, oseng terong sambal merah, bakwan jagung dan perkedel (lauk yang ini wajib dicoba karena rasanya enak, garing di luar lembut gurih didalamnya). Makannya ditemani rebusan sayur lalapan, sambal dadak dan teh hangat yang harum. Makan dengan nikmat ditengah-tengah pasar di pagi hari. Super sekali.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline