Hari pertama di tahun 2023
Membuka catatan pertama kehidupan di minggu baru di tahun yang baru.
Pikiranku melayang pada 365 hari lalu yang telah kulewati, seperti halaman-halaman buku yang tertera banyak tulisan dan gambar. Semua terlintas cepat dalam sunyi. Namun diantaranya ada kerlip-kerlip cahaya itulah momen-momen istimewa yang mengendap dihati..
Pada sebuah kenangan, aku merindukan sore hangat berbias cahaya mentari di kepala riak ombak yang berdebur pelan diantara karang ketika laut surut, menyembulkan batu karang dan kolam alami berpasir hangat. Dalam ceruk berair bening banyak binatang laut nan elok dan unik.
Ku melangkah sambil kadang meloncat kecil, menyambangi kolam diantara karang sambil menarik nafas dalam-dalam oksigen murni tak tercemar. Memandang ke langit ketika kepak sayap burung dalam formasi V terbang melintas untuk kembali ke sarang. Angin laut menerbangkan rambutku. Hatiku bersenandung tentang Semesta.
Sepenggal pantai sunyi hening di belakang gereja tua di desa Maulo'o menyimpan berjuta keindahan.
Keindahan alam mempesona.
Pantai murni, alami nan elok, diam dalam kesederhanaannya.
Seperti seorang perawan cantik tanpa perlu bersolek.
Senja indah beraroma air garam menambatkan hatiku padaNYA.
Menatap sinar mentari keemasan membiaskan tonggak-tonggak cahaya mentari yang hampir tenggelam di balik bayang perbukitan Ende dikejauhan sana, kelabu penuh misteri.
Tawa anak-anak..
Tawa kita..
Semua bercampur baur dan menyatu menyanyikan kidung senja tentang jiwa-jiwa yg terpenuhkan oleh hari yang mengesan.
Note :
Desa Maulo'o adalah sebuah desa nelayan di tepi pantai Paga yang termasuk dalam wilayah Sikka berjarak kurang lebih 1,5 jam dari kota Maumere menggunakan kendaraan.