Berawal dari PPKM Covid-19 di awal tahun 2022 lalu di mana pergerakan manusia dibatasi lagi, mengharuskan orang beraktivitas dirumah. Pembatasan ini membuat diriku memiliki banyak waktu luang.
Untuk mengurangi rasa jenuh dan kawatir karena bunyi sirene ambulans mulai kerap terdengar, aku yang lagi jenuh membuat kue memutuskan untuk membeli mawar karena melihat postingan beberapa teman yang asik merawat mawar dan menghasilkan bunga-bunga yang sangat cantik.
Biasanya aku paling tidak tertarik dengan urusan tanam menanam namun karena ingin mencoba sesuatu yang baru dan tetap produktif, akhirnya aku membeli mawar melalui toko online.
Dari satu macam mawar akhirnya aku membeli lumayan banyak mawar melalui online (sampai sekarang aku tetap membeli tanpa pernah datang ke penjualnya langsung).
Aku tidak memiliki taman atau halaman di depan atau belakang rumah namun aku memiliki ruang yang lumayan luas di atas rumah. Jadi aku menyulap ruang kosong di atas menjadi sepetak kebun bunga. Senang rasanya ketika melihat mawar-mawarku berbunga indah dan ketika angin berkunjung maka wangi bunga mawar menyebar halus disekitaran.
Sekarang aku menambah koleksi tanaman dengan aneka pohon jeruk. Tanaman jeruk tambulapotku ada lemon cui, jeruk purut, jeruk bali merah (belum berbuah), lemon lokal (disemai dari biji buah lemon yang ada ketika buahnya sudah habis digunakan) dan beberapa macam lagi.
Ada juga daun bawang (bonggol yang tidak terpakai ditanam di tambulapot), berbagai jenis cabe (bibitnya dari biji cabe yang dikeringkan), daun mint, pandan, lidah buaya daun kari dan beberapa sayuran seperti sawi dan pokcoy.