Lihat ke Halaman Asli

4 Cara Mengatasi Rasa Sedih karena Kehilangan Anak Bulu Peliharaan

Diperbarui: 13 Maret 2022   16:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Siapa yang ingin kehilangan peliharaan anak bulu ? Kita sudah begitu menyayangi dan dianggap keluarga sendiri.  Rasanya patah hati ketika datang kabar bahwa anak bulu sudah tiada.

Seminngu lalu tiba-tiba jam 8 malam, kucingku dari ras British Shorthair yang bernama Biako dan dipanggil dengan nama Mboel mengalami sesak nafas dan badannya dingin padahal dari pagi sampai sore kelihatannya sehat-sehat saja dan doyan makan.  

Melihat kondisinya yang terlihat buruk, aku langsung menggendong dan membawanya ke UGD RS Hewan terdekat.  Sampai disana Mboel ditangani oleh Dokter dan Perawat karena kucingku menjerit-jerit susah bernafas.

Mboel diberikan oksigen dan infus supaya kondisinya stabil.

Hasil rontgen menunjukkan adanya air di paru-paru dan perutnya.  Hasil uji usap cepat untuk melihat keberadaan virus juga negatif.

Akhirnya diputuskanlah supaya Mboel rawat inap.  Sepanjang malam aku tidak bisa tidur karena setiap jam pihak tim dokter yang merawat kucingku memberikan status terbaru kondisi Mboel.  Bukannya makin membaik justru memburuk.

Jam 5,20 pagi, aku menerima kabar  bahwa Mboel sudah berpulang.  Ia tidak kuat lagi untuk berjuang.

Mungkin karena shock, aku hanya terdiam dan bengong saja sekitar sejaman.  Setelah itu barulah aku bisa menangis.

Sejak hari itu sampai 5 hari kedepan, aku seringkali menangis bila teringat Mboel.

Buatku dia adalah temanku dalam merawat dan nenyukai mawar-mawar yang kutanam dalam pot yang diletakkan pada rooftop.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline