Lihat ke Halaman Asli

Derasanya Hujan Tak Menghentikan Langkah

Diperbarui: 30 Juni 2024   21:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Februari adalah bulan berkah bagi para mahasiswi karena banyak perlombaan bagi mahasiswa, sekaligus menunjukkan musim hujan yang sangat deras. Sore itu, awan kelabu menggantung berat di langit, mengisyaratkan turunnya hujan yang lebih deras. Seorang mahasiswi, sedang terburu-buru menyelesaikan proposal lomba yang harus dikumpulkan hari itu juga. Dengan perasaan campur aduk antara cemas dan bersemangat, dia merapikan proposalnya yang telah dikerjakan selama berhari-hari. Tepat pukul 15.00, dia harus menyerahkan dokumen tersebut ke kampusnya.

Ketika mahasiswi tersebut keluar dari rumahnya, hujan mulai turun dengan deras. Meskipun telah mempersiapkan jas hujan, intensitas hujan yang sangat lebat membuatnya tetap basah kuyup. Jalan menuju kampus yang biasa dia lewati pun mulai tergenang air. Namun, tekadnya untuk menyelesaikan lomba dan menunjukkan hasil kerjanya membuat dia tetap melangkah maju meski hujan tak kunjung reda.

Langkah demi langkah, mahasiswi tersebut melewati genangan air yang semakin tinggi dengan sepeda motornya. Di tengah perjalanannya, hujan semakin deras, membuat pandangannya terhalang dan jalanan sangat licin. Di saat itulah, nasib buruk menghampirinya. Mahasiswi tersebut terpeleset dan jatuh di sebuah genangan besar. Tas selempang yang dia bawa dibalik jas hujannya mulai terhempas, dan seluruh dokumen serta proposal yang berada di dalamnya basah seketika. Dia merasakan dinginnya air yang meresap ke dalam pakaian dan hatinya. Air mata hampir tumpah dari matanya, mencampur dengan hujan yang membasahi wajahnya.

Dia duduk terdiam di tengah hujan, merasakan perasaan hancur karena usahanya selama ini seakan sia-sia. Namun, saat itulah dia melihat seseorang menghampirinya. Seorang pria paruh baya, mengenakan seragam tukang paket JNE, dengan senyum ramah dan penuh simpati. Pria tersebut membantunya bangun dan membantu motornya juga. Mahasiswi tersebut merasa sedikit lega meski hatinya masih terasa hancur. Pria tersebut bertanya tentang keadaannya dengan suara lembut namun penuh perhatian. Mahasiswi tersebut hanya bisa mengangguk lemah.

Pria paruh baya tersebut melontarkan kalimat yang sangat familiar, "Saya sering melihat mahasiswa-mahasiswa berjuang keras untuk masa depan mereka. Jangan menyerah hanya karena hal ini, semangat mbak demi keluarga, terutama orangtua." ucap pria paruh baya tersebut sambil tersenyum. Kalimat pria tersebut mengingatkannya pada sosok almarhum ayahnya. Ayahnya pernah berkata “Jangan menyerah hanya karena hal ini, semangat sayang demi keluarga.”. Jika dilihat pria paruh baya tersebut adalah seorang pekerja keras yang tak pernah mengenal lelah dalam mencari nafkah untuk keluarganya. Seketika, kenangan tentang ayahnya kembali muncul, mengingatkan betapa kuatnya dia menghadapi segala rintangan demi keluarganya.

Pria paruh baya itu pun membantunya merawat sedikit luka lecet di tangannya dengan memberikan sebuah hansaplast. Mahasiswi tersebut merasa tersentuh oleh kebaikan pria tersebut, dan semangatnya kembali bangkit. Dengan bantuan pria tukang paket JNE itu, dia kembali berjalan menuju kampus, menembus derasnya hujan yang masih mengguyur dengan sepeda motornya.

Sesampainya di kampus, Mahasiswi segera menuju ruang penerimaan dokumen lomba. Dengan napas yang masih tersengal-sengal, dia menyerahkan proposalnya yang meskipun basah, namun masih bisa dibaca. Petugas penerima lomba  terkejut memandang mahasiswi tersebut dengan baju dan dokumen-dokumen yang lumayan basah. Keberuntungan, petugas tersebut masih menerima dokumennya. Setelah menyerahkan proposalnya, mahasiswi tersebut merasa lega. Dia berterima kasih kepada pria tukang paket JNE yang telah menolong dan menyemangatinya.

Mahasiswi tersebut masih ingat ucapan pria paruh baya sebelum kami berpisah, dia mengatakan "Teruslah berjuang dan jangan pernah menyerah, mbak. Ingatlah, setiap rintangan adalah bagian dari perjalanan menuju kesuksesan.” Kata-kata pria tersebut terngiang di kepalanya sepanjang perjalanan pulang. Hujan masih mengguyur, namun hatinya kini terasa lebih hangat. Dia teringat kenangan tentang ayahnya yang selalu memberinya motivasi dan kekuatan. Ayahnya selalu mengatakan bahwa dalam hidup, kita harus terus melangkah meski badai menghadang.

Mahasiswi merenungkan betapa besarnya pengaruh sosok pria paruh baya, yang mana hanya seorang tukang paket JNE tersebut dalam memberikan semangat baru kepadanya. Dia berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak pernah menyerah, apapun rintangan yang harus dihadapi. Peristiwa hari itu memberikan pelajaran berharga tentang ketekunan, keberanian, dan pentingnya bantuan serta dukungan dari orang-orang di sekitar. Hari-hari berikutnya, dia kembali fokus pada tugas-tugas akademiknya dengan semangat yang baru. Dia mempersiapkan diri untuk presentasi proposalnya, mengingat pesan dan dorongan yang dia terima dari pria tukang paket JNE. Pada hari presentasi, dia tampil percaya diri dan penuh keyakinan. Meski proposalnya sempat mengalami kerusakan, semangat dan tekadnya yang kuat terlihat dalam setiap kata yang dia sampaikan.

Di akhir presentasi, para juri memberikan apresiasi atas kerja keras dan dedikasinya. Dia merasa bangga dan terharu. Dia menyadari bahwa semua usaha dan perjuangannya tidak sia-sia. Kejadian yang dia alami mengajarkannya untuk selalu kuat dan tidak mudah menyerah. Hujan deras yang sempat membuatnya hampir putus asa justru menjadi pelajaran berharga dalam hidupnya. Setelah lomba selesai, dia terus melanjutkan studinya dengan semangat dan dedikasi yang tinggi. Dia tahu bahwa perjalanan hidup tidak selalu mulus, tetapi dengan tekad dan semangat yang kuat, dia yakin bisa mengatasi segala rintangan. Setiap kali menghadapi kesulitan, dia selalu teringat pesan dari pria tukang paket JNE dan kenangan tentang ayahnya. Ini menjadi sumber kekuatan dan inspirasi baginya.

Kisah salah satu seorang mahasiswi tersebut adalah contoh nyata bagaimana tekad dan semangat yang kuat dapat mengatasi segala rintangan. Hujan deras yang sempat menghentikan langkahnya justru menjadi pemicu untuk bangkit dan terus berjuang. Dalam hidup, kita sering dihadapkan pada situasi yang sulit dan tak terduga. Namun, dengan semangat yang tak kenal menyerah dan bantuan dari orang-orang di sekitar, kita bisa melewati semua itu dan mencapai kesuksesan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline