Lihat ke Halaman Asli

Keberadaan Tuvalu yang Diperkirakan Tenggelam Akibat Kenaikan Permukaan Air Laut

Diperbarui: 27 Juni 2023   12:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Tuvalu merupakan sebuah negara di osenia yang dulunya dikenal sebagai kepulauan ellice dengan penduduknya yang berasal dari orang-orang polinesia, tuvalu sendiri merupakan salah satu negara dengan luas wilayah paling kecil didunia urutan ke empat yang terletak diantara Hawai dan Australia di samudra pasifik yang terdiri dari sembilan pulau karang kecil.

Walaupun tuvalu menjadi salah negara yg luasnya terbilang kecil, Disamping itu masyarakat Tuvalu sangat terampil dalam seni dan kerajinan tangan tradisional. Mereka membuat barang-barang seperti anyaman pandan, tikar, dan barang-barang hiasan dari kerang laut. Seni lukisan kulit kelapa dan ukiran kayu juga merupakan bagian penting dari budaya mereka. Budaya Tuvalu mencerminkan kedekatan mereka dengan lingkungan alam dan tradisi leluhur mereka. Meskipun mereka menghadapi tantangan seperti perubahan iklim dan keterbatasan sumber daya, masyarakat Tuvalu terus menjaga dan merayakan warisan budaya mereka yang unik.

Bentuk pemerintahan negara tuvalu ini adalah monarki konstitusional, yang berarti kepala negara adalah seorang raja atau ratu yang memiliki peran simbolis dan tidak memiliki kekuasaan politik signifikan, negara yang merdeka tahun 1978 ini menjadikan funafuti sebagai ibu kotanya dan bahasa resmi yang digunakan ialah bahasa tuvalu dan bahasa inggris yang digunakan oleh mayoritas penduduk tuvalu sebagai bahasa sehari - hari. Bahasa ini memiliki akar Polinesia dan mirip dengan bahasa-bahasa lain di Pasifik seperti bahasa Samoa dan bahasa Tahiti.

Total luas daratan tuvalu ini sekitar 26 kilometer persegi dengan populasi penduduk sebanyak kurang lebih 11.000 jiwa. Selain luas wilayah daratannya yang kecil daratan-daratan dikepulaun tuvalu ini semuanya tergolong dataran rendah. Ketinggian daratan di pulau tuvalu ini rata-rata hanya mencapai sekitar 4-5 meter diatas permukaan laut. Jadi tidak heran kalau laut sedang mengalami pasang banyak wilayah tuvalu yang terendam air akibat kenaikan permukaan air laut. Itu merupakan salah satu faktor pendukung negara tuvalu rentan tenggelam dan juga Tuvalu ini sangat rentan terhadap perubahan iklim. Seiring dengan meningkatnya suhu global dan pencairan es di Kutub Utara dan Selatan, air laut terus naik secara bertahap. Akibatnya, negara-negara kepulauan seperti Tuvalu, yang terletak begitu dekat dengan permukaan laut, berisiko menjadi korban pertama perubahan ini. Para ilmuwan telah memperingatkan bahwa dalam beberapa dekade mendatang, pulau-pulau di Tuvalu mungkin tidak lagi terlihat di peta dunia.

dilansir dari beberapa sumber pemerintah tuvalu mengambil tindakan mengenai kenaikan permukaann laut, berikut beberapa langkah yang diambil pemerintah tuvalu:

1. berencana menjadikan tuvalu menjadi negara digital pertama di dunia sebagai upaya dalam mengatasi risiko tenggelam akibat kenaikan air laut yang sewaktu-waktu dapat menenggelamkan tuvalu secara perlahan.

2. Dikutip dari telset.id Pemerintah tuvalu berupaya menjadikan negara tuvalu sebagai negara metaverse. Rencana tersebut diungkapkan Menteri Luar Negeri Tuvalu Simon Kofe dalam KTT iklim COP27 belum lama ini. menurut simon kofe ia telah mendapatkan sebuah solusi yang dapat mempertahankan keberlangsungan negaranya.

"Saat tanah kami menghilang, kami tidak punya pilihan selain menjadi negara digital pertama di dunia. Tanah kami, lautan kami, budaya kami merupakan aset paling berharga dari rakyat kami dan untuk menjaga mereka tetap aman dari bahaya, apapun yang terjadi di dunia fisik, kami akan memindahkannya ke cloud," jelas simon kofe dalam pidatonya.

simon berharap, dengan rencana tersebut ia dapat membuat Tuvalu bisa terus berfungsi sebagai sebuah negara. Bahkan saat nanti negaranya akan benar-benar tenggalam akibat kenaikan permukaan air laut.

3. Pemerintah tuvalu mengadakan kampanye mengenai emisi gas rumah kaca yang bertujuan untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya mengurangi emisi gas rumah kaca untuk mengatasi perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut.

meskipun pemerintah tuvalu telah mengambil tindakan untuk mengatasi risiko tenggelam akibat kenaikan permukaan air laut, tantangan yang dihadapi oleh negara ini masih sangat besar. Oleh karena itu, dukungan dari masyarakat internasional sangat diperlukan untuk membantu tuvalu mengatasi masalah ini. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline