Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswi KKN UNEJ Dampingi Penguatan Literasi Komputer pada Perangkat Desa di Kampung Halaman

Diperbarui: 31 Agustus 2021   13:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Kuliah Kerja Nyata atau yang biasa disingkat dengan KKN adalah program pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh lembaga Pendidikan tinggi Universitas Jember melalui pendekatan teori maupun praktik ilmu pengetahuan, teknologi, ataupun seni yang dilaksanakan di daerah setingkat desa ataupun kelurahan. 

KKN yang biasanya dilaksanakan secara offline dengan terjun langsung ke lapangan secara berkelompok saat ini tidak bisa terlaksana sebagaimana mestinya. 

Di masa pandemi covid-19 ada sebuah inovasi baru yaitu KKN Back to Village yaitu program KKN dimana kegiatannya dilakukan secara mandiri dan dilaksanakan di kampung halaman masing-masing. Kegiatan ini dilakukan selama tanggal 11 Agustus 2021 hingga 09 September 2021.

Pada KKN BTV III kali ini Universitas Jember menerjunan lebih dari 3000 mahasiswa yang dibagi menjadi beberapa kelompok. Salah satu mahasiswi yang menjadi peserta dalam KKN BTV III ini adalah Savira Dwi Erlangga dari kelompok 14 dengan dosen pembimbing lapangan dr. Yudha Nurdian,M.Kes. 

Selain sasaran dan tempat yang cukup berbeda dengan kegiatan offline biasanya, pada KKN BTV III ini juga memiliki beberapa topik untuk diangkat menjadi suatu program kerja. Salah satu topik yang diangkat adalah "Literasi Desa di Masa Pandemi Covid-19".

"Saya sendiri membuat program kerja "Peningkatan Skill Penggunaan Software kepada Perangkat Desa di Desa Sumbersari Kecamatan Maesan". Lokasi yang menjadi sasaran KKN BTV III ini adalah Desa Sumbersari Kecamatan Maesan Kabupaten Bondowoso dikarenakan desa tersebut adalah desa asal saya," ujar Savira kepada Beritabaru.co , Selasa (24/8)

"Kegiatan tersebut dilakukan karena salah satu permasalahan yang ada di Desa Sumbersari yang kurang pengetahuan mengenai computer, dari hal tersebut masih banyak sekali dari masyarakat disini yang belum bisa ataupun belum fasih dalam mengoperasikan computer," sebut Savira

"Khususnya untuk perangkat desa di Balai Desa Sembersari ini tidak semua bisa mengoperasikan komputer apalagi menggunakan Ms.Word. padahal hal ini adalah sesuatu yang sangat penting dan berguna untuk digunakan sehari-hari dalam hal pekerjaan ataupun hal lainnya," tambahnya.

Dalam menjalankan program kerja tersebut ia melakukan beberapa tahapan yang pertama adalah berkonsultasi mengenai program tersebut untuk dilaksanakan ke kepala desa. 

Tahapan selanjutnya adalah dengan mulai menyusun modul untuk diajarkan kepada perangkat desa agar materi-materi yang telah diajarkan dapat dibuka kembali apabila suatu saat nanti lupa. Setelah membuat modul kemudian baru melakukan sosialisasi dan praktek langsung oleh perangkat desa selama beberapa pertemuan secara offline dan online.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline