Lihat ke Halaman Asli

savina edu

Mahasiswa

Sosialisasi Pemanfaatan Pupuk Organik dari Limbah Kulit Apel di Desa Bulukerto Kota Batu

Diperbarui: 23 November 2024   21:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dari Limbah Kulit Apel (Sumber: Dokumentasi Pribadi) 

Kolaborasi Kelompok Tani Desa Bulukerto dan Kelompok mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) yang beranggotakan Savina Tunazjah, Rahmatin Ilmiatunnisa dan Shinta Permata Sari mahasiswa S1 Pendidikan IPA UM dalam program pengabdian mahasiswa telah mengambil langkah proaktif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat petani di Desa Bulukerto melalui sosialisasi penggunaan pupuk organik cair (POC) dari limbah kulit apel.

Program ini berkolaborasi dengan kelompok tani RT 01 RW 03 Desa Bulukerto Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Langkah ini dilakukan sebagai wujud kesadaran mengenai pentingnya penggunaan pupuk organik sebagai komoditas untuk produktifitas pertanian apel yang kian marak menggunakan pupuk kimia. 

Selain itu, pemanfaatan penyiraman otomatis sebagai langkah mewujudkan efisiensi serta digitalisasi di bidang pertanian.

Foto Kegiatan Sosialisasi (Sumber: Dokumentasi Pribadi) 

Melalui program ini, mengenalkan beberapa alternatif penggunaan campuran organik sebagai bahan ramah lingkungan


Kegiatan ini, dilaksanakan yang melibatkan 20 anggota kelompok tani dan 3 pemuda sekitar. "Kegiatan ini sangat bermanfaat karena dapat membuka diskusi dan dialog antara petani dan mahasiswa, untuk saling bertukar wawasan mengenai pertanian khususnya budidaya apel" Ujar salah satu pemuda yang turut hadir dalam acara sosialisasi tersebut.

Selain itu, peninjauan mengenai tata cara pembuatan pupuk organik dengan aspirasi dari kelompok tani, terbukti menunjukkan antusiasme warga yang hadir untuk bersama memberantas hama pada kulit apel dengan memanfaatkan pupuk dari bahan organik.

Foto Kegiatan Sosialisasi (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Disamping itu, petani banyak menyetujui kampanye penggunaan pupyk ini dilakukan karena sangat terjangkau dan efisien pada waktu yang digunakan.


"Kami berharap, kegiatan ini dapat dilakukan di daerah lain, karena banyak sekali penggunaan pupuk kimia yang digunakan oleh para petani, sehingga akan menimbulkan permasalahan lain" tutur salah satu mahasiswa.


Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat menumbuhkembangakn kesadaran masyrakat khususnya kelompok tani mengenai pemanfaatn pupuk cair dan pemanfaatan teknologi digital pada pertanian, sehingga dapat mewujudkan efisiensi dan meningkatkan produktifitas untuk  tujuan pembangunan berkelanjutan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline