Lihat ke Halaman Asli

Saverbhula

Wartawan media online

Hanya Waktulah yang Tahu Semuanya

Diperbarui: 9 Januari 2021   21:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di sebuah Desa Kecil Sebut saja Desa Mata Air. Hiduplah seorang cinta, kecantikan, Kesedihan, Dan Waktu.

Suatu hari masalah menimpah mereka. Hujan dan Banjir yang deras merobohkan semua rumah dan seakan tenggelamkan desa tersebut.

Air makin tinggi membasahi Cinta sampai Ke pinggang dan Cinta semakin panik.

Tak lama lewatlah Kecantikan.

"Kecantikan! Bawalah aku bersamamu", teriak Cinta. "Wah, Cinta, kamu basah dan Kotor. Aku tak bisa membawamu ikut. Nanti kamu mengotori perahuku yang indah ini." sahul Kecantikan.

Cinta sedih sekali mendengar itu. Ia mulai menangis tensak-isak.

Saat itu lewatlah Kesedihan. "Oh, Kesedihan. bawalah aku bersamamu." kata Cinta. 'Maaf. Cinta. AKu sedang sedih dan aku ingin ' sendirian saja..."

kata Kesedihan sambil terus mengayuh perahunya. Cinta putus asa. la merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya.

Pada saat kritis itulah tiba - tiba terdengar suara "Cinta! Mari cepat naik ke perahuku!" Cinta menoleh Ke arah suara itu dan melihat seorang tua dengan perahunya. Cepat-cepat Cinta naik Ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya.

Di pulau terdekat. orang tua itu menurunkan Cinta dan segera pergi lagi.

Pada saat itu barulah Cinta sadar bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa orang tua yang menyelamatkannya itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline