Lihat ke Halaman Asli

Saverbhula

Wartawan media online

Catatan Rajawali Ngada: Menelusuri Rekam Jejak Perempuan Ngada

Diperbarui: 15 November 2019   08:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi


Dorothea Dhone, Satu-satunya perwakilan wanita Ngada yang akan menorehkan sejarah dalam Pilkada Ngada 2020.

Bicara soal konsistensi keberpihakan pada orang kecil publik tak perlu meragukan ketetapan hatinya. Ia vocal membela dan memperjuangkan nasib hidup jelata Ngada.

(Baca; mama/papa lele). la menangis karena merasakan jeritan kaum nya? Saya pastikan iya. Saat ratapan kaum Iemah dibeberapa Iaksa peristiwa, ia hadir ditengah mereka.

Bicara mencari dan menemukan Pemimpin, pastikan bahwa yang bersangkutan punya kepedulian terhadap mereka yang Iemah. Tidak laku dan tidak pakai di Ngada "pemimpin elitis' sebab backround Ngada sebagai daerah miskin.

Pemimpin harus berani menyentuh bau keringat rakyatnya (baca; dekat dan peduli dengan nasib dengan orang kecil).

Bagi saya, Pemimpin yang tidak memprioritaskan nasib orang kecil bahkan menjadi masa bodoh dengan nasib mereka yang terpinggirkan; ia gagal dalam kepemimpinanya. Orang keciL menjadi tolok ukur. Ngada tidak ter|a|u membutuhkan orang pintar dan elitis apalagi nyaman dengan zona nya.

Salam dari Jalur Independent. Salam paket DO'A. Saatnya dan sudah waktunya Ngada di taat oleh perempuan berhati ibu. Dari catatan perjalanan Rajawali Ngada "bangkitlah Kaun wanita Ngada".




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline