Wacana penggusuran terhadap Sekolah Master kembali bergulir. Kali ini dua bangunan Sekolah (SMP dan TK) terancam akan diruntuhkan dikarenakan lahan dimana bangunan tersebut berdiri akan diambil oleh pihak pengembang, sedangkan di sisi yang lain pihak Master sendiri tidak memiliki sertifikat yang sah atas tanah tersebut.
Senin, 5 Januari 2015, perwakilan @SaveMasterID mengirimkan surat audiensi yang ditujukan kepada DPRD kota depok dan Walikota Depok. Selang dua hari setelahnya, kami menerima konfirmasi audiensi dari DPRD, dan diterima audiensi dengan Komisi D (urusan pendidikan) DPRD Depok pada hari Kamis lalu, 8 Januari 2015. Sedangkan diwaktu yang sama, kami menerima konfirmasi bahwa pihak Pemkot dapat ditemui pada 13 Januari.
Sejauh ini respon positif kami dapatkan dari pihak Komisi D, mereka bersedia untuk ikut dalam forum mediasi antara DPRD, Walikota, dan Pihak Master. Sehingga, kami harus memastikan dapat audiensi dengan Walikota (yang kabarnya telah diagendakan pada 13 Januari). Namun, H-1 yang seharusnya jadwal audiensi, pihak pemkot belum dapat memberikan kepastian setelah kami konfirmasi. Al hasil, hari ini kami tidak mendapatkan kepastian sama sekali, sehingga audiensi yang telah kami jadwalkan batal.
Padahal kami hanya ingin memastikan bahwa Sekolah Master tidak akan digusur (sebagaimana informasi yang didapat oleh pihak Master). Kami ingin ada pertemuan damai antara DPRD, Pemkot dan Pihak Master. Namun sayangnya Walikota sendiri belum dapat ditemui.
Oleh karena itu, kami mengajak untuk kawan-kawan semua membantu kami untuk mendesak yang terhormat Walikota Depok, Bapak Nur Mahmudi Ismail, agar bersedia menemui kami dan tidak ada penggusuran pada 15 Januari sesuai dengan informasi yang kami terima.
Malam ini, mari sama-sama kita meminta pertemuan dengan Pak Walikota dengan mention @Nur_Mahmudi . Semoga langkah kecil ini dapat direspon positif olehnya.
Salam,
@SaveMasterID
