Lihat ke Halaman Asli

Misteri Keadilan

Diperbarui: 24 Juni 2015   12:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem itu menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelanggaran terhadap proposi tersebut berarti ketidak adilan.

Jika ditelaah kembali pengertian diatas maka keadilan bisa dikatakan keadaan dimana seseorang mendapatkan porsi haknya sesuai dengan porsi kewajiban yang telah ia lakukan. Jika hak yang dia dapatkan kurang (dalam artian tidak sesuai dengan kewajiban yang telah dilakukan) maka bisa dikatakan tidak adil untuknya. Keadilan merupakan sesuatu yang global menurut saya. Kenapa ? karena keadilan mempunyai pengertian yang kompleks namun nilai pandangan setiap orang terhadap keadilan dapat berbeda-beda.

Berbicara tentang keadilan di zaman sekarang sangatlah fleksibel. Terutama hal yang paling lumrah yang berkaitan dengan keadilan yaitu pemerintahan. Berbagai pertanyaan yang sering mendera pemerintah kita. Sudahkah pemerintah berlaku adil ? atau adilkah kebijakan pemerintah terkait hal ini maupun hal itu ?. tentu setiap masyarakat mempunyai nilai pandangan yang berbeda-beda. Ada yang mengatakan pemerintah memang berlaku tidak adil. Namun ada pula yang berpendapat pemerintah sudah berlaku adil. Setiap orang memiliki persepsi masing-masing dalam menilai suatu keadilan. Apakah seseorang itu sudah berlaku adil seratus persen atau kurang adil ataupun tidak adil. Tidak ada manusia yang sempurna didunia ini. Jadi mungkin tidak ada keadilan yang sempurna juga. Keadilan memiliki porsi yang berbeda-beda dimata setiap orang.

Bahkan saat kita bersikap adil terhadap seseorang belum tentu dimata orang lain atau orang yang kita sikapi dengan adil berpendapat bahwa kita sudah melakukan sesuatu yang benar-benar adil. Jadi untuk mengukur sikap adil seseorang tidaklah cukup hanya dengan satu sisi pandangan saja. Namun lebih luas dari itu. Sikap adil hanya harus kita yakini dan kita amalkan dalam segala aspek kehidupan. Baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, dan bernegara. Sikap adil seseorang tidak selayaknya kita ukur dengan mudah dan langsung menilai seseorang itu telah berlaku adil ataupun tidak. Keadilan didunia ini merupakan misteri yang tidak kita ketahui pasti nilai keadilan itu sendiri. Mungkin hanya Tuhan yang tau seberapa adil seseorang dalam segala aspek kehidupan yang dijalaninya.

** SALAM UG **




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline