Semangatku mampu membuat orang lain bergelora. Aku pernah terlihat begitu mempesona, bukan? Aku adalah perempuan cantik yang terselamatkan dan begitu ingin merasa terang, hangat dan indah memukau di dekatmu.
Mungkinkah kita bisa menjadi satu tim yang hangat seperti mentari?
Dengan rendah hati engkau memiliki jangkauan yang lebih tinggi dari yang kukira, sesuatu yang unik, berbeda dan tersendiri. Maafkan semua kejanggalan selama ini, menuangkan rasa sesukaku yang mungkin aneh dan mungkin juga tidak. Memanfaatkan hak istimewaku di hatimu.
Ajarkan aku cara mencari dan melakukan ketenangan batin di dadaku dengan doamu, karena sebuah kesempurnaan tidak akan bisa diketahui secara sempurna. Tidak akan ada lagi gelisah, sakit dan bulir air mata.
Seratus hari kesunyian adalah hukuman yang telah kuterima diantara hampir dua kali tiga ratus enam puluh lima hari. Jadilah pemimpin yang berdiri di depan dan mendapat kegemilangan untukku. Senyum indah memukauku yang tulus suci yang akan menyempurnakan segalanya. Sebuah senyum yang mewakili rasa sayang, sebuah tawa yang menghapus kesedihan dan sebuah doa di bawah cahaya bintang senja mewakili sebuah harapan untuk sebuah keinginan riap riap yang merayap di dada yang sedang penuh genta dan dentang rindu senjaku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H